Mantan Atasan Sebut Anies Gak Direstui Tuhan Jadi Presiden, Kupas Masa Lalunya yang Rebut Jabatan Rektor

Mantan Atasan Sebut Anies Gak Direstui Tuhan Jadi Presiden, Kupas Masa Lalunya yang Rebut Jabatan Rektor

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan atasan bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan saat di Partnership for Governance Reform, Mohamad Sobary memberi pesan menohok pada sang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Diketahui, Mohamad Sobary yang pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Partnership for Governance Reform itu mengatakan bahwa Tuhan tidak akan sudi membimbing Anies menjadi presiden.

Ia mengatakan sebagaimana yang dia tahu dari ahli-ahli agama jika tuhan tidak akan membimbing orang yang yang mati-matian mencapai cita-cita politiknya.

“Bagi saya, kalau seseorang begitu mati-matian untuk mencapai cita-cita politik, ahli-ahli agama bilang, kalau begitulah watak manusia, Tuhan boleh mengizinkan barangkali, tapi Tuhan tidak akan membimbing dia (Anies) lebih lanjut,” katanya seperti yang dikutip dari kanal Youtube Refly Harun pada Kamis (12/1/2023).

Lebih lanjut, ia juga mengatakan jika Anies saat akan menjadi rektor di Universitas Paramadina memakai cara-cara licik, yakni dengan merebutnya dari seseorang yang sebenarnya sudah terpilih untuk menduduki jabatan itu.

Sobary lantas mengungkap bahwa seharusnya jabatan tersebut diisi oleh Yudi Latif, tapi direbut oleh Anies.

 “Masuknya (Anies) ke Paramadina itu ngerebut jabatannya Yudi Latif. Bagi saya itu nyoreng,” terang Sobary.

Ia mengatakan Yudi Latif yang sudah terpilih tetapi kemudian jabatannya dianulir oleh Yayasan.

“Nah, Yudi Latif itu sudah terpilih, tapi dianulir oleh yayasan. Yayasan itu ada di antaranya Anies bilang itu pamannya. Yayasan itu menganulir kemenangan Yudi Latif untuk kemudian diberikan kepada Anies. Namun saya tahu, andaikata Rektornya Yudi Latif, jauh lebih mentereng,” terangnya.

Namun, Sobary mengaku tak mengetahui secara detail permasalahan perebutan jabatan rektor itu karena dirinya hanya diinformasikan oleh Anies sendiri.

Ia lantas tak sepakat jika ada salah satu majalah yang menyebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia.

Hal ini lantaran Anies baginya adalah orang yang belum kenyang pengalaman dan dinilainya sebagai orang yang baru lulus sekolah belum pernah menulis proposal untuk menaikkan income generating untuk public education.

"Sekolah baru keluar dari Amerika, belum pernah menulis proposal masyarakat untuk menaikan income generating untuk public education, nggak ada. Dia murni anak baru keluar sekolah. Influential kepada siapa? Bohong bagi saya, marah saya mendengar itu," pungkas Sobary.

Sumber: kontenjatim
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita