GELORA.CO -Eko Kuntadhi, penggiat media sosial yang mendukung Presiden Jokowi mengatakan dirinya tak salah memilih Jokowi.
Bahkan, dia mengacungi jempol atas sikap Jokowi soal kebebasan beragama dan beribadah karena dijamin konstitusi.
Tapi, sayang dalam implementasinya. Kebebasan agama yang dijamin konstitusi itu malah dikalahkan oleh desakan massa, peraturan walikota, dan lain sebagainya.
"Konstitusi kita dikalahkan oleh Peraturan Walikota atau Peraturan Bupati atau desakan massa," demikian katanya dalam kanal YouTube @Cokro Tv yang dikutip denpasar.suara.com, Kamis 19 Januari 2023.
Untuk diketahui, Jokowi menegaskan soal kebebasan beragama dan beribadah ketika berpidato dalam Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia, Selasa (17/1/2023).
"Mumpung juga ketemu bupati dan walikota. Mengenai kebebasan beribadah dan kebebasan beragama. Ini hati-hati.
Ini yang beragama Kristen, Katolik, Hindu dan Konghuchu hati-hati. Ini memiliki hak yang sama dalam beribadah. Memiliki hak yang sama dalam hal kebebasan beragama dan beribadah," demikian kata Jokowi saat itu.
Dia juga merujuk UUD 1945 Pasal 29 ayat 2. "Sekali lagi dijamin oleh konstitusi. Ini harus ngerti.
Dandim kapolres kapolda pangdam harus ngerti ini, Kejari Kejati. Jangan sampai yang namanya konstitusi itu kalah oleh kesepakatan. Konsitusi tidak boleh kalah dengan kesepakatan," tukasnya.
Atas pidato Jokowi itu, tambah Eko Kunthadi, jika benar masih ada aturan pemerintah daerah yang mengambat kebebasan beragama. Tentu hal ini sangat disayangkan.
Apalagi, di semua daerah sudah ada Forum Kerukunan Antar Umat Beragama. "Yang paling menjengkelkan, aparat pemerintah seakan-akan tak berdaya menghadapi itu semua," sentil dia soal maraknya aksi massa yang mengganggu kebebasan beragama di Negeri ini. ***
Sumber: suara