Jika Pemerintah Tak Tegas Atasi Kerusuhan Morowali, Dendam Sosial Bakal Meledak Jadi Dendam Rasial

Jika Pemerintah Tak Tegas Atasi Kerusuhan Morowali, Dendam Sosial Bakal Meledak Jadi Dendam Rasial

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung menilai, jika pemerintah tak bergerak cepat untuk mengatasi kerusuhan di Morowali Utara, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), maka konflik yang awalnya merupakan konflik sosial bisa makin parah menjadi konflik rasial.

Ada yang timpang dari adanya pembukaan industri di sejumlah daerah, tak hanya Morowali. Umumnya, pemerintah mengukur pencapaian industri itu melalui data statistik makro.

“Jadi sebetulnya, kita bikin analisis bukan sekedar mengumpulkan data statistik makro untuk ditunjukkan bahwa ini perlu investasi, bukan itu intinya,” kata Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (16/1/2023).

Padahal, kata Rocky, perusahaan sebagai penyedia lapangan kerja dan pemerintah sebagai pihak yang mengatur birokrasi, tak mampu memenuhi apa yang dibutuhkan rakyat.

“Akan tetapi hak rakyat untuk melihat masa depan di daerah itu jadi terhalang, rakyat tidak melihat ada masa depan di situ,” ujar Rocky.

Rocky lalu menyebut apa yang dilakukan oleh pemerintah itu sama halnya memberikan ‘tempat eksklusif’ bagi para tenaga kerja asing dan perusahaan, bukan mensejahterakan pekerja lokal.

“Dia tetep lihat bahwa ada yang eksklusif, dan mereka menilai kenapa harus ada penjagaan dan eksklusif?,” kata Rocky.

Hal itu yang menurut Rocky akan membuat masyarakat berpikir bahwa tindakan-tindakan perusahaan dan pemerintah adalah sesuatu yang jauh dari kata adil.

“Ya masyarkat mikirnya jadi gak adil dong? nenek moyang kita dulu ada di situ, jadi pertanyaan-pertanyaan itu tidak bisa dijawab secara teoretis,” ujar Rocky.

“Iya memang istana hanya melihat hasil ekspor dan lain-lain, tapi itu kan tidak dirasakan oleh rakyat,” lanjutnya.

Rocky khawatir jika sewaktu-waktu, masyarakat yang terus menumpuk amarah pada kebijakan pemerintah soal perizinan perusahaan asing dan regulasi tak adilnya itu bakal meledak menjadi dendam rasial.

“Jadi semua hal itu kalau nggak diterangkan dengan mata batin lalu timbul arogansi maka diem-diem rakyat akan menumpuk dendam, nah bahayanya dendam sosial akan berubah menjadi dendam rasial,”

Sumber: kontenjatim
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita