GELORA.CO - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, belum dapat memastikan dirinya bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meskipun telah menerima hasil forum Ijtima Ulama Nusantara yang digelar PKB pertengahan bulan lalu, Prabowo masih belum mau memastikan Muhaimin sebagai pendampingnya.
Prabowo menyatakan masih akan mempertimbangkan hasil forum tersebut. Dia pun irit bicara soal peluang Muhaimin menjadi pendampingnya pada Pilpres 2024.
"Ya kita Ikuti semua perkembangan," kata Prabowo saat ditemui di Sekretariat Bersama Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023.
Saat ditanya lebih lanjut soal hasil forum Ijtima Ulama Nusantara yang menyebutkan PKB harus menetapkan pasangan Capres-Cawapres maksimal Maret mendatang, dia pun hanya bungkam. Prabowo hanya memberikan kode jempol sambil pergi memasuki kendaraannya.
PKB menggelar forum Ijtima Ulama Nusantara pada 13-14 Januari 2023. Forum tersebut menghasilkan sejumlah keputusan penting bagi partai tersebut. Diantaranya adalah menegaskan pencalonan Muhaimin Iskandar sebagai Capres atau Cawapres dan penetapan pasangan calon maksimal pada Maret mendatang.
Gerindra masih buka peluang tokoh lain dampingi Prabowo
Hasil forum Ijtima Ulama Nusantara itu telah disampaikan Muhaimin kepada Prabowo Subianto. Wakil Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan pihaknya memahami keputusan forum tersebut, meskipun demikian mereka belum dapat memutuskan siapa yang akan menjadi pendamping Prabowo.
“Harapannya kan seperti itu, Prabowo yang jadi capres dan Cak Imin (Muhaimin) yang menjadi wapres,” kata Muzani saat ditemui secara terpisah di acara peresmian Sekber Gerindra-PKB. “Prinsipnya, Prabowo menghargai dan mempertimbangkan serius hasil Ijtima Ulama Nusantara.”
Muzani justru menyatakan pihaknya masih membuka peluang tokoh lain yang mendampingi Prabowo jika memang elektabilitasnya lebih tinggi dari Muhaimin Iskandar. Soal kapan penetapan pasangan Capres dan Cawapres, Muzani memberi sinyal akan dilakukan pada Maret mendatang.
"Mandat itu ada di tangan ketua umum. Mereka yang akan membicarakan hal tersebut,” ujar Muzani. ”Tapi intinya, di bulan puasa pada pertengahan Maret sudah terkonsolidasikan semua.”
Gerindra dan PKB telah mendeklarasikan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sejak Agustus 2022. Kedua partai bersepakat untuk menjalin kerjasama demi mendapatkan tiket mengajukan pasangan calon pada Pilpres 2024. Prabowo Subianto disebut sebagai calon presiden dari koalisi tersebut karena masih menjadi tokoh sentral yang memiliki elektabilitas tinggi. Sementara Muhaimin meskipun diusung menjadi Capres atau Cawapres, elektabilitasnya menurut sejumlah lembaga survei masih sangat rendah.
Sumber: tempo