GELORA.CO - Gereja Inggris memutuskan untuk melarang para pendetanya menikahi pasangan sejenis.
Artinya, peraturan yang telah ada sejak awal tidak berubah dan keputusan ini mengakhiri perdebatan internal selama lima tahun terakhir terkait perizinan pernikahan pasangan LGBT.
Keputusan tersebut disampaikan oleh pihak gereja Inggris (Church of England) dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu (18/1). “Di bawah usulan tersebut, pasangan sesama jenis tetap tidak dapat menikah di gereja Church of England,” bunyi pernyataan tersebut.
“Sebaliknya, mereka dapat datang ke gereja untuk mengucap syukur atas pernikahan sipil atau kemitraan sipil mereka dan menerima berkat Tuhan,” tambahnya.
Di sisi lain, pihak Church of England turut menyampaikan permintaan maaf kepada para kelompok LGBT jika ada tindakan negatif seperti penolakan, pengucilan, atau permusuhan yang mereka alami di gereja ketika hendak meminta izin menikah.
Dikutip dari AFP, keputusan tersebut diambil menyusul pertemuan para uskup yang digelar sehari sebelumnya.
Mereka bertujuan untuk menyepakati sekaligus menegaskan kembali ajaran gereja bahwa Perkawinan Kudus hanya berlaku antara satu pria dan satu wanita untuk seumur hidup.
Dengan sudah absolutnya keputusan itu, maka isu terkait perizinan pernikahan pasangan LGBT di Church of England tidak akan dibahas di Sinode Umum yang dijadwalkan digelar di London pada Februari mendatang.
Secara terpisah, Uskup Agung Canterbury di Inggris Justin Welby turut buka suara terkait keputusan Church of England itu. Dia berharap, meski mengecewakan namun keputusan mereka dapat diterima oleh kelompok LGBT.
“Saya tidak berilusi bahwa apa yang kami usulkan hari ini akan terlihat terlalu jauh bagi sebagian orang dan tidak cukup jauh bagi yang lain, namun saya berharap apa yang kami sepakati ini akan diterima dengan semangat kemurahan hati, demi kebaikan bersama,” jelas dia.
Di sisi lain, negara yang berbatasan langsung dengan Inggris — Skotlandia, memiliki kebijakan yang berbeda dalam menanggapi pernikahan kelompok LGBT.
Pada Mei 2022 lalu, Gereja Skotlandia mengizinkan para pendetanya menikahi pasangan sejenis, meski menuai kritik luas. Keputusan tersebut diambil berdasarkan pemungutan suara yang digelar di Majelis Umum di Kota Edinburgh.
“Telah ada diskusi dan debat yang panjang, penuh doa, dan mendalam tentang topik ini selama bertahun-tahun di semua tingkatan gereja untuk menemukan solusi yang menghormati keragaman dan menghargai kepercayaan semua orang,” kata moderator Majelis Umum, Iain Greenshields, dikutip dari BBC.
Sumber: kumparan