Geger Partai Gelora Diloloskan Sebab Permintaan Istana, Akademisi: Apa Ini Jawaban Kenapa Fahri Serang Anies?

Geger Partai Gelora Diloloskan Sebab Permintaan Istana, Akademisi: Apa Ini Jawaban Kenapa Fahri Serang Anies?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Akademisi Universitas Negeri Malang, Tatok Sugiarto menyoroti sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih menyerahkan sejumlah bukti dugaan kecurangan KPU dalam proses verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2024 kepada Komisi II DPR.

Diketahui, bukti kecurangan itu adalah perintah Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan komisioner KPU pusat lainnya yang menginstruksikan KPU provinsi untuk meloloskan Partai Gelora dalam verifikasi faktual.

Hal tersebut ditanggapi Tatok Sugiarto dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Tatok Sugiarto mengherankan pemberitaan soal Ketua KPU yang diperintahkan Istana.

Tatok Sugiarto juga mengatakan bahwa apakah hal itu jawaban dari yang selama ini jadi pertanyaan besar terkait alasan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyerang Anies Baswedan.

"Ketua KPU Hasyim Asy'ari perintahkan Partai Gelora diloloskan sebab Permintaan Istana. Apakah ini jawaban kenapa FH menyerang Anies?," ujar Tatok Sugiarto dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (12/1).

Sementara itu, Fahri Hamzah buka suara dengan membantah tudingan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih.

Di samping itu, perwakilan Koalisi, Hadar Nafis Gumay dari Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), membawa empat bukti kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Komisi II DPR pada Rabu (12/1).

Hadar membawa bukti chat Whatsapp berupa perintah KPU pusat agar Partai Gelora bisa ikut Pemilu 2024, karena permintaan Istana.

Fahri Hamzah pun justru balik menuding Hadar pernah melakukan perbuatan curang ketika menjadi komisioner KPU periode 2012-2017. Dia curiga dengan motivasi Hadar yang sengaja ingin menjatuhkan Partai Gelora.

"Sasaran mereka bukan penyelenggara pemilu sebab mereka juga mantan penyelenggara yang curang dulu. Rahasia mereka juga masih disimpan sama yang sedang mimpin sekarang. Jadi sasaran mereka adalah Partai Gelora. Dugaan saya mereka semua takut kami menang. Sangat takut," papar Fahri Hamzah dikutip dari Replubika.

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita