Dokter Tifa Nyinyir Masih Wajib Booster Covid-19 Walau PPKM Dicabut: Bisnis Tetap Lanjut!

Dokter Tifa Nyinyir Masih Wajib Booster Covid-19 Walau PPKM Dicabut: Bisnis Tetap Lanjut!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Presiden Joko Widodo telah mengumumkan secara resmi pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun pemerintah tetap memberlakukan beberapa peraturan, seperti vaksin booster Covid-19 yang tetap menjadi syarat perjalanan hingga aplikasi PeduliLindungi yang akan ditransformasikan menjadi Satu Sehat.

Hal inilah yang menjadi sorotan Dokter Tifa. Lewat akun Twitter-nya, @DokterTifa, wanita yang pernah viral karena menganalisis perkara ijazah palsu Presiden Joko Widodo tersebut berkomentar nyinyir menanggapi peraturan pemerintah.

Dokter bernama lengkap Tifauzia Tyassuma itu menilai pemerintah masih berusaha melanggengkan bisnis bahkan kepada warga sendiri. Hal ini dituliskannya untuk mengomentari kewajiban vaksin booster sebagai syarat perjalanan, padahal seharusnya sudah tidak ada lagi pembatasan pasca pencabutan PPKM.


"Ini artinya: PPKM dicabut, bisnis tetap lanjut," cuit Dokter Tifa, dikutip pada Selasa (3/1/2023).


Sementara di cuitan terpisah, Dokter Tifa juga mengomentari soal rencana transformasi aplikasi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat. 

Diketahui PeduliLindungi adalah aplikasi yang wajib digunakan warga untuk mempermudah pelacakan pasien Covid-19 maupun pengendalian massa di tempat terentu selama masa PPKM.


Seperti sebelumnya, Dokter Tifa juga mengklaim pemerintah kembali berusaha berbisnis dengan warga sendiri. "Lanjutkan bisnis aplikasinya. Sak karepmu wis," tulis Dokter Tifa.



Namun pendapat Dokter Tifa membuat publik terbelah. Sebagian mengingatkan bahwa vaksin booster diberikan gratis sehingga bukan sebagai bentuk bisnis, sebagian lagi cemas dengan perlindungan data-data pribadi lewat aplikasi baru yang digagas.

"Bisnis apa ya dok? Suntik booster gratis koq!? Dokter pasti kurang literasi nih.. haduuuh.. dok.. dok... jangan malu-maluin gitu dong, malu sama gelarnya," komentar warganet.


"Maklum penjualan sedang anyep jadi masker vaksin pcr tetap wajib," sindir warganet.

"Harus ada yang berani merubahnya. Perlindungan data aja ga bisa mereka lakukan, bahaya ini," imbuh warganet.

"Otak mereka isinya cuma duit ... gimana caranya dapat duit dari rakyat," timpal yang lainnya.

Di sisi lain, Dokter Tifa memang beberapa kali mengkritik kebijakan terkait bidang kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Seperti ketika Dokter Tifa mengomentari Jokowi yang tidak lagi bermasker pasca PPKM tetapi masih mewajibkan warga memakai masker.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita