GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan respons NasDem setelah Partai Demokrat resmi mendukung Anies Baswedan untuk pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Menurut Refly Harun, sebelum Demokrat meresmikan dukungannya kepada Anies Baswedan di Pilpres 2024, NasDem seperti ingin dikejar partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
"Walaupun Demokrat sudah mengatakan mereka menjagokan Anies Baswedan tapi sepertinya masih poco-poco, jadi kalau ada judul filmnya 'kejarlah daku ku kan menjauh' jadi NasDem minta dikejar oleh Demokrat," ungkapnya.
Namun, saat Demokrat sudah resmi mendukung Anies, NasDem seperti memberi respons berbeda, yaitu terlihat menjauh. Kemudian Refly Harun pun mulai membahas tiga pertemuan.
Pertemuan tersebut yaitu antara tim kecil pengusung Anies Baswedan, pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi, dan pertemuan petinggi NasDem dengan PKB-Gerindra.
"Tapi ketika Demokrat mendekat eh dia malah lari ya terkesan dia menjauh. Kalau kita lihat tuh ada tiga pertemuan, pertemuan tim kecil di rumah Anies Baswedan hari ini," ucap Refly Harun.
"Kemudian dua pertemuan sebelumnya Surya Paloh dan mendekatnya elite NasDem ke PKB serta Gerindra," sambungnya dikutip NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Sabtu (28/1).
Lanjut, Refly Harun menambahkan bahwa Anies seperti menjadi satu-satunya capres yang tidak berada dalam cengkraman kekuasaan, karena Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah mempunyai sikap.
"Jadi satu-satunya calon presiden yang barangkali yang jauh dari orbit kekuasaan istana hanyalah Anies Baswedan, Prabowo itu justru sudah punya sikap kalau tanpa di endorse oleh istana maka dia tidak akan maju," tandasnya.
Sumber: newsworthy