Dede Solehudin, Komplotan Dukun Aki Menunjukkan Gejala Depresi

Dede Solehudin, Komplotan Dukun Aki Menunjukkan Gejala Depresi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Salah satu komplotan Dukun Aki, Dede Solehudin menunjukkan adanya tanda masalah kejiwaan usia dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Jiwa pihak RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dede sempat dirawat di RS Polri selama sepekan lalu usai sebelumnya di rawat di RSUD Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat guna pemeriksaan lebih lanjut.


"Dari dokter jiwa, yang bersangkutan (Dede) ada tanda gejala depresi," ungkap Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto saat dikonfirmasi, Senin (23/1).



Hariyanto menyebut, selama dilakukan pemeriksaan oleh dokter jiwa Dede korban sekaligus pelaku memliki tanda-tanda memiliki cenderung untuk diam. Usai dirinya terlibat dalam kasus pembunuhan di sebuah kontrakan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

"Itu pemeriksaan dari dokter jiwa, kalau orang awam , dominan diam, perasaan suasana hati sedih berlebihan," bebernya.


Sedangkan terkait untuk kondisi kesehatan, Dede sempat mengalami gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan hingga muntah.

Pasalnya saat di kejadian keracunan di Bekasi, pelaku meminum kopi yang sudah dicampurkan dengan zat beracun bersama empat korban lainnya.

"Sempat di rawat dengan gangguan yang dominan pencernaan, berdasarkan cerita dia minum kopi sedikit dan sempat muntah," papar Hariyanto.


Kendati itu, selama dirawat sejak Senin hingga Jumat lalu, kondisi kesehatan, dijelaskan Hariyanto sudah berangsur membaik. Kini Dede sudah serahkan ke penyidik Polda Metro Jaya.


Diberitakan sebelumnya, Dede Solehudin, satu dari tiga pelaku pembunuhan dukun Aki Cs kini menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Usai sebelumnya Dede menjalani perawatan di RSUD Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Hal tersebut turut dikatakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat ditemui wartawan.

"Terhadap pelaku Dede yang tadinya di rumah sakit dirawat (RSUD Bantargebang), namun sejak adanya pengungkapan kasus ini dengan penangkapan Duloh dan Wowon sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Polri," kata Trunoyudo di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/1).


Trunoyudo menjelaskan pihaknya belum dapat meminta keterangan dari Dede, dikarenakan kondisinya yang masih belum memungkinkan.

"Yang jelas proses pemeriksaan saksi dan pelaku itu harus dalam kondisi yang sehat," ucap dia.

Dede merupakan korban sekaligus pelaku yang ditemukan dalam kondisi sekarat usai meminum kopi yang tercampur dengan racun di sebuah kontrakan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat bersama empat korban lainnya.

Untuk menutupi kejahatannya, Dede nekat ikut meminum kopi yang telah dikasih racun pestisida olehnya bersama korban Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16). Ketiga korban meninggal dunia.


Sementara Neng Ayu Susilawati (5) anak dari Maimunah selamat bersama Dede. Karena hanya minum sedikit dari racun yang ditegaknya.

Sumber: merdeka
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita