Dear PDIP, Puan Diprediksi Tak Ada yang Memilih di Pilpres 2024: Gak Ada Bos, Mohon Maaf..

Dear PDIP, Puan Diprediksi Tak Ada yang Memilih di Pilpres 2024: Gak Ada Bos, Mohon Maaf..

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, menyayangkan suasana demokrasi di Indonesia yang seolah mengutamakan ketokohan.

Hal ini diungkap Fahri ketika berdiskusi dengan komika Mamat Alkatiri di kanal YouTube HAS Creative. 

Dalam kesempatan itu, Fahri secara tersirat mengkritik nama-nama yang sudah muncul jelang Pemilu 2024 kendati belum jelas gagasan apa yang akan mereka tawarkan.

"Dalam demokrasi milih orang itu terakhir. Yang pertama kita lihat dulu gagasannya ini apa. Itu nggak ada, di negara kita nggak ada, kita dipaksa milih orang," ujar Fahri, dikutip pada Minggu (1/1/2023).

Fahri lantas mengambil contoh dari nama-nama kandidat Capres 2024 yang belakangan banyak disebut. Misalnya saja yang paling tajam gesekannya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.


"Secara fair, Anies Baswedan adalah simbol dari kemarahan kanan. Ganjar adalah simbol dari kemarahan kiri," tutur Fahri.

Ucapannya ini ternyata langsung diprotes oleh Mamat. Rupanya Mamat mempertanyakan tak disebutkannya nama Puan, yang kemudian mendapat jawaban cukup tidak terduga dari Fahri.



"Eh Ibu Puan?" tanya Mamat.


"Nggak ada, Bos. Nggak ada. Mohon maaf, yang milih Puan itu rasional. Yang milih Ganjar itu emosional, yang milih Anies emosional. Yang milih Prabowo rada mendingan," ungkap Fahri.

Fahri juga menilai sekarang Prabowo Subianto sudah mulai ditinggalkan para pemilihnya di Pemilu 2019. Kini sejumlah pemilih Prabowo diduga telah berpindah untuk mendukung Anies.



"Begitu dia masuk (ke pemerintahan) kan, yang marah (pendukung Prabowo yang anti pemerintahan Jokowi) keluar," terang Fahri.


"Oh maksud Bang Fahri elektabilitas Prabowo bakal turun karena Anies naik?" pancing Mamat.

"Ya, tergantung Prabowo. Ini ada ilmunya, aku nggak mau bagi dulu," tegas mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Karena itulah, kembali Fahri menegaskan pentingnya untuk para kandidat bertarung gagasan terlebih dahulu sebelum resmi dicalonkan.

"Tahap satu kita bicara identitas dan visi misi partai. Tahap dua gimana dia menyelesaikan masalah dari masalah yang ada solusinya apa. Tahap ketiga baru calonmu siapa," tutur Fahri.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita