GELORA.CO - Tokoh Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif menegaskan bahwa maksud pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fir'aun, Luhut Haman dan Antony Salim Qorun hanya diketahui Emha Ainun Najib sendiri.
Slamet enggan menafsirkan terlalu jauh soal pernyataan yang mengundang reaksi banyak pihak tersebut.
"Harus tanyakan ke Cak Nun maksud dari kata katanya," katanya saat dikonfirmasi Populis.id pada Selasa (17/01/2023).
Namun, ia menduga bahwa pernyataan tersebut sebagai ekspresi kekecewaan atas penyelenggaraan negara saat ini. Menurut Slamet, pernyataan tersebut juga menjadi peringatan bagi masyarakat dalam menentukan Presiden.
"Kekecewaan atas semua kebijakan dan sistem yang ada dan warning buat kita menuju pemilu 2024," terangnya.
"Rakyat Indonesia khususnya umat Islam melek dan sadar diri dengan keadaan demokrasi di Indonesia saat ini," sambungnya.
Saat ditanyakan apakah permisalan yang diberikan sudah tepat, Slamet juga enggan menanggapi. Ia menegaskan bahwa itu hanya diketahui oleh Cak Nun sendiri, bukan orang lain.
"Mungkin menurut Cak Nun (permisalan.red) pas. Itukan pendapat beliau," tuturnya.
Ia juga tak mau berandai-andai apakah Cak Nun bakal dipermasalahkan atas pernyataan tersebut. "Kita liat aja," pungkas orang dekat Habib Rizieq Shihab.
Sebagaiman diberitakan sebelumnya, Cak Nun blak-blakan menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia tak segan-segan menyebut, selama hampir satu dekade memimpin Indonesia, Jokowi layaknya seorang Firaun.
Hal ini diungkap Cak Nun ketika berceramah saat mengisi kajian Maiyah di Bangbang Wetan, Surabaya beberapa waktu lalu. Kekinian, potongan video Cak Nun tersebut viral di media sosial. Salah satu netizen yang ikut membagikan potongan video tersebut adalah pengguna tiktok dengan nama akun @Tryhwsp.
Sumber: populis