GELORA.CO -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencabut status peringatan dini tsunami akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,9 yang terjadi dini hari (10/1/2023).
“Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:7,9, tanggal 10-Jan-23 00.47.34 WIB, dinyatakan telah berakhir #BMKG,” seperti dikutip dari akun Twitter resmi BMKG (10/1/2023).
Peringatan dini tsunami tersebut dinyatakan telah berakhir pada pukul 03.43 WIB.
Menurut laporan BMKG, sebelumnya gempa magnitudo 7,9 berpusat di laut 148 KM Barat Laut Maluku Tenggara Barat. Karena itu, BMKG memberikan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku hingga Sulawesi Tenggara (Sultra).
Melansir Instagram resmi BMKG, gempa bumi ini berdampak dan getarannya dirasakan di sejumlah wilayah, di antaranya di daerah Saumlaki, Daerah Dobo, Tiakur, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata, Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang, dan Ambon.
Sementara, jenis gempa yang terjadi merupakan gempa menengah akibat adanya subduksi di Laut Banda.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda,” seperti dikutip dari Instagram BMKG (10/1/2023).
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).” keterangan lebih lanjut.
Oleh karena itu, hasil pemodelan tsunami yang ditetapkan BMKG gempa bumi tektonik tersebut berpotensi tsunami dengan ancaman siaga dan waspada.
“Berdasarkan hasil pemodelan tsunami, gempa bumi M 7,9 10 Januari 2023 di Maluku Tenggara Barat, Maluku menunjukkan adanya Potensi Tsunami dengan tingkat ancaman Siaga dan Waspada.”
Sumber: suara