GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan syarat agar Ketua DPR Puan Maharani bisa maju sebagai calon presiden (capres) PDIP berkaca pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Syarat ini disampaikan Refly Harun berkaitan dengan elektabilitas Megawati sebelum Pilpres 2014, jika Puan Maharani bisa mencapai elektabilitas tiga besar, maka PDIP akan percaya diri menunjuknya sebagai capres 2024.
"Jangan lupa Megawati Soekarnoputri minimal dia nomor dua dalam survei elektabilitas, awalnya nomor satu, dia kalah selalu sama Prabowo dan kemudian ketika muncul Jokowi, Jokowi yang nomor satu, dia jadi nomor tiga," ungkapnya.
"Paling tidak itu itu kondisi sebelum 2014, paling tidak Puan Maharani bisa masuk ke tiga besar di situ agar ada kepercayaan diri untuk mengajukan dia sebagai calon presiden," imbunya.
Jika putri Megawati itu tidak bisa masuk dalam tiga besar, maka kemungkinan akan dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai pendampingnya.
"Kalau tidak, maka bisik-bisik tetangga seperti dikatakan Gerindra misalnya Puan akan dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai wakil presiden," ucapnya dikutip NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Rabu (18/1).
Lebih lanjut, jika Prabowo dan Puan menjadi satu paket, maka kemungkinan Pemilu 20224 akan diisi tiga pasangan, seperti Anies Baswedan dengan AHY dari koalisi perubahan, dan Ganjar Pranowo dengan Sandiaga Uno dari KIB.
"Sehingga nanti satu paket itu adalah Prabowo Subianto dan Puan Maharani itu satu paket yang fiks, lalu paket berikutnya siapa, nah paket berikutnya itu bisa dua lagi," ucap Refly Harun.
"Bisa cuma satu lagi saja, jadi paket berikutnya itu bisa Anies Baswedan dengan misalnya AHY dan paket satunya lagi adalah bisa jadi KIB itu mengusulkan Ganjar Pranowo berpasangan misalnya katakanlah bisa Sandiaga," tandasnya.
Sumber: newsworthy