Bentrok Berdarah PT GNI, Alat Berat Dibakar hingga Penjarahan Mess

Bentrok Berdarah PT GNI, Alat Berat Dibakar hingga Penjarahan Mess

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - PT Gunbuster Nickel Industry atau PT GNI bakal melakukan investigasi atas insiden unjuk rasa di Kawasan Industri GNI di Morowali akhir pekan lalu. Menurut catatan, perusahaan juga mengalami kerugian yang besar.

Informasi, bentrok terjadi di Kawasan Industri GNI di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pada Sabtu, (14/1/2023). Kerusuhan tersebut mengakibatkan 2 korban jiwa dan membuat aktivitas perusahaan terhenti.

“Kami sangat menyayangkan insiden tersebut. Pihak perusahaan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi atas terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini bukan saja merugikan perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus terhenti, tapi juga merugikan masyarakat sekitar kawasan Industri,” ujar Head of Human Resources and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Senin (16/1/2023).

Muknis mengungkapkan, pada hari Minggu (15/1/2023), telah dilakukan pertemuan yang dihadiri Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang didampingi Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.

“Dalam pertemuan tersebut, semua pihak menyayangkan kejadian yang menimbulkan kerusakan dan merugikan banyak pihak, baik perusahaan, karyawan hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya,” imbuhnya.

Muknis membantah adanya isu yang beredar soal penganiayaan oleh oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dia menyebut penyerangan terhadap karyawan terjadi saat jam operasional pabrik berlangsung sehingga aktivitas terhenti dan menimbulkan kerusakan parah.

Selain itu ada juga penjarahan di 100 mess karyawan tenaga kerja lokal, perempuan dan tenaga kerja asing. Serta sekitar 6 alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar.

“Mereka juga menyerang TKA agar berhenti bekerja. Dan setelah muncul kericuhan, mereka kemudian membakar dan menjarah mess perempuan tenaga kerja lokal, hingga menjarah mess TNI kemudian membakarnya,” ungkapnya.

9 Orang Luka

Muknis mengatakan, dalam rangkaian aksi tersebut Polres Morowali Utara berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku. Atas kejadian tersebut, terdapat sekitar 9 orang luka-luka, serta 2 orang tewas (1 tenaga kerja lokal dan 1 orang TKA).

Selain itu, beberapa pihak lain seperti Bupati Morut Delis Julkasson Hehi dan Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi semua sepakat menyayangkan kerusuhan tersebut meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas pelaku-pelaku yang terlibat. Seluruh pihak juga sepakat agar ke depan hal seperti ini tidak boleh sampai terjadi lagi.

“Perusahaan juga mengalami kerugian materiil yang cukup banyak, terutama sejumlah alat berat kami serta mess tenaga kerja yang dibakar massa. Kami akan berkomitmen untuk mengusut tuntas serta melakukan investigasi untuk menemukan titik terang atas kasus ini,” pungkasnya.

Kata PT GNI

Manajemen PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) telah buka suara atas peristiwa bentrok yang terjadi di fasilitas industrinya di Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/1).

Mengutip laman resminya, gunbusternickleindustry.com Senin (16/1/2023) perusahaan menyatakan prihatin atas insiden bentrokan maut yang menewaskan 2 pekerja asing dan 1 pekerja lokal tersebut.

Perusahaan menyatakan, insiden tersebut tidak hanya berdampak pada perusahaan tapi juga masyarakat.

"Kami atas nama perusahaan menyatakan sangat prihatin atas peristiwa demonstrasi yang berakhir ricuh yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2023 di lokasi proyek PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), karena tidak hanya berdampak bagi perusahaan melainkan juga bagi masyarakat sekitar," tulis PT GNI.

PT GNI pun mengatakan langsung melakukan investigasi yang mendalam bersama aparat penegak hukum.

"Perusahaan bersama-sama dengan aparat penegak hukum langsung melakukan investigasi yang mendalam dan mengusut tuntas seluruh kejadian yang menimbulkan kerugian bagi semua pihak baik kerugian materiel, imateriel, hingga jatuhnya korban jiwa," terang perusahaan nikel itu.

"Selama investigasi berlangsung, perusahaan berharap agar seluruh pihak dapat menahan diri dan berpikir jernih dalam mengolah informasi yang beredar, khususnya mengenai pemberitaan yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru atas peristiwa yang terjadi," lanjut PT GNI.

Jaga Investasi

Selain itu, perusahaan juga mengajak semua pihak untuk menjaga keberlangsungan investasi.

"Perusahaan mengajak semua pihak untuk menjaga keberlangsungan investasi GNI, yang merupakan usaha yang memberikan manfaat bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, namun juga untuk masyarakat sekitar dan negara," jelas PT GNI.

"Oleh karena itu, perusahaan berharap agar ke depannya hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, sehingga perusahaan dapat terus memberikan manfaat bagi semua pihak," tutupnya.

Sumber: liputan6
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita