GELORA.CO - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengaku kesambet usai mengibaratkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun. DPW PKB Jawa Timur membela Cak Nun dan meminta netizen jangan bawa perasaan atau baper.
Dilansir detikJatim, Kamis (29/2/2023), Bendara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi menyebut orasi Cak Nun tidak seharusnya dimasukkan ke hati. Menurutnya, Cak Nun adalah budayawan berilmu tinggi.
"Orasi Mbah Nun jangan selalu dimasukkan hati. Kata-kata beliau tidak bisa dicerna hanya dalam satu sudut pandang. Beliau itu budayawan dengan kedalaman ilmu agama yang sangat mumpuni. Harus cerdas menyikapi Mbah Nun. Netizen tidak perlu baper (terbawa perasaan)," kata Fauzan kepada detikJatim, Kamis (19/1/2023).
Fauzan pun meminta netizen tak berlebihan merespons pernyataan Cak Nun. Terlebih, Jokowi tidak bereaksi terhadap pernyataan Jokowi Firaun itu.
"Katakan lah kritik tersebut kita maknai dangkal-dangkal saja, toh Pak Jokowi tidak bereaksi apa-apa kok. Pak Jokowi kan negarawan, beliau tidak antikritik. Kenapa netizen heboh? Malah ada yang lapor pihak berwajib segala, mau panjat sosial?," ujar Fauzan.
Dia pun meminta kritik dari Cak Nun tidak disikapi pikiran dangkal. Terlebih, menurutnya, setiap manusia memiliki potensi sifat seperti Firaun.
"Saya kalau jadi Pak Jokowi, justru saya langsung minta waktu ke Mbah Nun. Sowan, minta doa, minta nasihat. Jadi, kritik Mbah Nun jangan dimaknai dangkal. Dipikir dan diresapi, biar akal kita bekerja," jelasnya.
"Setiap manusia, memiliki potensi sifat Qorun, Firaun, Abu Jahal dalam dirinya. Begitu juga sebaliknya, setiap manusia pasti memiliki nilai-nilai profetik dalam dirinya. Yin and Yang kalau dalam filosofi Tionghoa. Sudahi saja polemik ini," ujar dia.
Cak Nun Ibaratkan Jokowi Firaun
Mengutip CNN Indonesia, potongan video ceramah Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman viral.
"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.
Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.
"Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
Sumber: detik