Bawa Celurit & Bendera PDIP, Gerombolan Remaja Serang Rumah Warga di Semarang

Bawa Celurit & Bendera PDIP, Gerombolan Remaja Serang Rumah Warga di Semarang

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Segerombolan remaja bersenjata tajam melakukan penyerangan di sebuah rumah di Jalan Candisari Raya Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang pada Minggu (15/1) pagi.

Aksi penyerangan itu viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tak hanya membawa celurit, para pelaku penyerangan juga membawa bendera PDIP Perjuangan, yang kemudian ditinggalkan di lokasi.

Arya Dimas, salah satu saksi mata kejadian itu mengatakan, saat peristiwa itu terjadi ia sedang berada di dalam rumah. Dan tiba-tiba salah satu rekannya yang bernama Rian lari memasuki rumah.

"Saya masuk sebentar, mau ambil uang. Rian itu kan posisinya ada di depan rumah, tiba-tiba Rian lari masuk ke dalam rumah, di belakangnya banyak orang bawa senjata tajam," ujar Arya, Minggu (15/1) sore.

Beruntung, Rian berhasil lolos dari kejaran para pelaku. Meski, ada 5 hingga 6 orang yang berusaha merangsek hingga masuk ke dalam rumahnya.

"Ada sekitar 5 sampai 6 orang berusaha masuk. Saya, bapak, kakak, dan Rian, menahan pintu. Para pelaku menggedor gedor pintu sambil merusak pakai celurit," jelas dia.

Atas kejadian tersebut, pintu rumah milik Arya mengalami kerusakan. Motor milik Rian juga rusak karena menjadi sasaran keberingasan pelaku.

"Orang-orang itu berusaha masuk dengan membacok-bacok pintunya. Lalu pas pergi, motornya Riyan dirusak dipecahin semua," ungkapnya.

Kapolsek Candisari, Iptu Handi Kristanto menduga penyerangan ini dipicu kesalahpahaman. Saat itu, korban berniat memanggil salah satu orang yang ada di gerombolan tersebut.

"Kan dipanggil itu sesuai dengan videonya, kemudian yang di belakang itu kan merasa diteriakin 'woy' apa gimana gitu sehingga ada yang putar balik terus terjadi salah paham seperti itu," imbuh Handi.

Handri memastikan, bendera parpol yang dibawa para pelaku, diambil tidak jauh dari sekitar lokasi penyerangan.

"Jadi, bendera-bendera berwarna merah itu, diambil dari tidak jauh dari lokasi penyerangan. Hal itu, Kami ketahui dari tracking yang dilakukan tim di lapangan. Berdasarkan CCTV juga para pelaku itu mengambil beberapa atribut parpol untuk melakukan penyerangan," kata Handri.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita