GELORA.CO - Mantan Politisi Golkar Andi Sinulingga membalas pernyataan Presiden Haidar Alwi Institute (HAI), Haidar Alwi yang menyebut bakal capres dari partai NasDem Anies Baswedan berpotensi jadi boneka Amerika Serikat jika terpilih jadi presiden.
Andi Sinulingga menyebut sudah terlalu banyak tuduhan yang diarahkan kepada Anies untuk menggagalkannya maju dalam Pilpres.
“Berubah lagi tuduhannya. Selama ini tuduhan antek-antek elite kekuasaan itu bilang Anies intoleran, dekat dengan kelompok-kelompok radikal, sekarang mulai lagi dengan tuduhan bahwa Anies itu sudah disiapkan oleh Amerika. Macam memang serangan ke Anies, tiada henti,” ucapnya, Sabtu, (21/1/2023).
Sebelumnya, Presiden Haidar Alwi Institute (HAI), Haidar Alwi menyampaikan, pada tahun 2009, Anies mendampingi SBY untuk menerima penghargaan dari Boston Club.
Sebelum ke AS, Kedutaan Besar AS di Jakarta mengirim pesan diplomatik ke CIA dan Menteri Luar Negeri AS.
“Ditulis di situ Kedubes AS di Jakarta melaporkan tentang profil Anies Baswedan,” ucapnya.
Boston Club adalah klub social yang paling bergengsi di AS. Tidak mudah menjadi membernya. Hanya orang tertentu dan paling elit di AS yang bisa jadi member.
Mereka adalah para politisi, pengacara top, pengusaha papan atas.
Menurutnya, akses Anies ke Boston Club tentu tidak datang begitu saja. Itu bukan karena koneksinya dengan elit politik tetapi memang sudah dipersiapkan AS sejak lama.
Lanjut dia menjelaskan, Anies adalah salah satu alumni dari program AFS American field service yaitu pertukaran pelajar antara bangsa dan tinggal selama setahun di milik Amerika Serikat.
Dari UGM mendapat beasiswa dari aminef untuk melanjutkan kuliah masternya di bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi.
Dia menyebut Anies sejak SMA memang sudah dalam program binaan antar bangsa Amerika Serikat.
Bulan April 2018 Anies juga berkunjung ke AS sebagai pembicara pada acara Annual Global Conference 2018 dengan tema 'ASEAN: Growth in the Next Ten Years'.
“Anies itu pernah jadi anak emas dari elit politik AS,” tandasnya.
Lanjut kata dia, tahun ini pengaruh AS semakin besar terhadap Indonesia, tanda semakin akomodatifnya Indonesia terhadap politisasi agama karena itu terkesan pemerintah kurang greget memberantas politisasi agama.
Sumber: wartaekonomi