GELORA.CO - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi mendapat tiket calon Presiden pada pemilu 2024 mendatang.
Anies Baswedan mendapatkan tiket calon Presiden setelah partai Demokrat, PKS dan Nasdem membentuk koalisi perubahan untuk mendukung Anies sebagai calon presiden.
Koalisi ketiga partai itu telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Partai NasDem memiliki perolehan suara sebesar 9,5 persen pada Pemilu 2019 lalu, sementara Demokrat sebesar 7,77 persen dan PKS 8,21 persen. Secara akumulatif, tiga partai ini memiliki total suara 25,03 persen melewati standar atau threshold 20 persen.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Rocky Gerung mengatakan Presiden Jokowi cemas dan akan menghalang-halangi Anies Baswedan.
"Ada kecemasan di pihak yang hendak menghalangi Anies, dan bagian-bagian itu yang dari awal kita udah duga bahwa tentu ada cara Presiden Jokowi untuk menghalangi Anies, tapi snowing balls (bola salju) itu udah gak bisa ditahan," kata Rocky Gerung melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip denpasar.suara.com pada, Selasa, (31/1/2023).
Rocky Gerung menilai dengan terbentuknya koalisi perubahan itu membuat Presiden Jokowi saat ini kebingungan.
"Yang paling bisa kita duga sebetulnya adalah posisi dari oligari, mau ngapain oligarki dua tiga hari ini, mau tetap di istana atau mau bergabung dengan oposisi," tukasnya.
Menurutnya, dalam situasi gonjang-ganjing seperti itu, oligarki hanya butuh satu kepastian, kalau kepastian itu tidak ada pada Jokowi, maka Jokowi akan ditinggalkan oleh banyak pihak.
"Kan oligarki hanya butuh satu kepastian bisnisnya ke depan, kalau kepastian itu tidak ada pada Pak Jokowi, oligarki pasti akan berbalik badan, jadi kelihatan Pak Jokowi akan ditinggalkan oleh banyak pihak."
"Saya bisa pastikanlah itu, itu hal yang lumrah dalam semua urusan politik dimana oligargi bersekutu dengan kekuasaan, dia gak mau tenggelam bersama kekuasaan yang diambangkan itu," pungkas Rocky Gerung.
Sumber: suara