Ada 70 Ribu Warga Miskin di Kota Serang, Wali Kota: yang Sudah Meninggal Jangan Dicatat

Ada 70 Ribu Warga Miskin di Kota Serang, Wali Kota: yang Sudah Meninggal Jangan Dicatat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wali Kota Serang, Syafrudin mengungkapkan ada 70 ribu warga yang tercatat masuk kategori miskin sepanjang tahun 2022.

Data itu hasil dari catatan Pendamping Keluarga Harapan (PKH), angka kemiskinan mengalami penambahan. Dengan rincian, Kecamatan Serang 10.500 Kepala Keluarga (KK), Cipocok Jaya 7.800 KK, Curug 8.000 KK, Walantaka 9.129 KK, Kasemen 9.216 KK, Taktakan 10.249 KK.

Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Syafrudin mengklaim data kemiskinan di Kota Serang mengalami penurunan, dari 7 persen menjadi 6 persen lebih.

"Jadi ini kurang lebih terdapat 70 ribu KK, yang tercatat saat ini,” katanya, Selasa (31/1/2023).

Dalam perbedaan data tersebut, pria yang kerap disapa Kang Syaf itu meminta agar pendataan dilakukan secara akurat. Warga yang telah meninggal dan naik kelas ekonominya tidak dicatat sebagai warga miskin.

"Tapi menurut data ini, kami berharap mendata akurat jangan sampai meninggal terdaftar, ada peningkatan kesejahteraan itu dihapus. Ada kemungkinan sistem salah, ada kemungkinan akurat," terangnya.

Sejauh ini, pihaknya telah mengalokasikan dana untuk meningkatkan drajat hidup warga, melalui program yang tertuang di APBD Kota Serang dalam rangka mengentaskan kemiskinan.

“APBD untuk mengatasi kemiskinan itu sudah banyak, misalkan di Dinsos, bahkan bukan di Dinsos aja, di OPD lain juga masih banyak, seperti rumah tidak layak huni, serta OPD-OPD terkait seperti Dinkes dan OPD lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Toyalis menuturkan ada 150.000 warga yang menerima manfaat dari program PKH. 

"Itu angka yang masuk oenerima manfaat keluarga harapan sesuai dengan yang mereka dapatkan," paparnya.

Menurutnya, warga yang masuk kategori miskin akibat tidak memiliki pekerjaan yang tetap atau serabutan.

“Kalau yang sekarang ini yang disampaikan ini satu keluarga, seperti halnya orang miskin ada berapa anaknya yang sekolah, berapa didalamnya seperti itu, itu rata-rata yang tidak punya pekerjaan,” ucapnya. 

Sumber: poskota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita