Tiga Anak Buah Ferdy Sambo Stres saat Ditanya Karo Provos Usai Yosua Hutabarat Ditembak Mati

Tiga Anak Buah Ferdy Sambo Stres saat Ditanya Karo Provos Usai Yosua Hutabarat Ditembak Mati

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Tiga anak buah Ferdy Sambo menjawab terbata-bata dan kebingungan usai peristiwa penembakan yang mengakibatkan Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal dunia.

Begitu kata mantan Karo Provos Mabes Polri Brigjen Benny Ali saat memberi keterangan di persidangan lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu siang (7/12).





Benny memulai kesaksian dengan bercerita awal mula dirinya tiba di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Saat di TKP itu, Benny bercerita bahwa dirinya memintai keterangan kepada orang-orang yang ada di lokasi, yaitu terhadap Ricky Rizal, Richard Eliezer Pudihang Lumiu, dan Kuat Ma'ruf.

"Pada saat saudara tanya ke Richard kepada Ricky dan Kuat, jawaban mereka spontan atau berhenti dulu?" tanya Majelis Hakim kepada saksi Benny.

Benny mengungkapkan, bahwa ketiganya menjawab sepotong-sepotong dengan wajah yang bingung dan stres.

"Ya mungkin saat itu bingung, mereka mejawab ya sepotong, jawab lagi. Jadi, memang situasi saat itu kelihatan wajah-wajahnya itu sedang bingung, sedang stres," ujar Benny.

Benny pun menjelaskan apa saja yang ditanya kepada ketiga anak buah Sambo pada saat itu setelah terjadinya penembakan terhadap Yosua.

"Jadi yang pertama yang saya tangani ini Richard, setelah dia menyerahkan senjata itu, saya tanya, ini ada kejadian apa? Beliau bercerita waktu itu, 'saya sedang di atas bersama Kuat, selanjutnya mendengar ada suara teriakan, saya turun ada saudara Yosua di depan kamar. Beliau bertanya ada apa bang, langsung dibalas tembakan, sehingga terjadi tembak menembak yang mengakibatkan almarhum Josua meninggal'. Itu yang saya lakukan pada Richard," cerita Benny.

Tak lama kemudian, Benny menanyakan kepada Kuat Ma'ruf terkait peristiwa tersebut. Pada saat itu, Kuat mengaku berada di atas rumah.

"Saya tanya, Kuat kamu ada di mana? Beliau bilang ada di atas, 'saya ada di atas', ngapain? Kalau gak salah beliau waktu itu bilang 'saya mau menutup pintu'. Saat terjadi ledakan kamu ke mana? 'saya takut saya tiarap', itu jawaban dia saat itu," kata Benny.

Kemudian, Benny juga melakukan pemeriksaan terhadap Ricky Rizal. Pada saat itu, Ricky kata Benny, bercerita seda ada di carport dan mendengar adanya suara tembakan.

"Tapi dia (Ricky) nggak bilang dia masuk, dia hanya duduk, tiarap, melihat ke arah dalam, terjadi tembak menembak," tuturnya.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita