GELORA.CO - Di balik meriahnya gelaran Piala Dunia 2022 Qatar, Timnas Jerman jadi sorotan karena mendukung kampanye One Love atau Lgbt.
Di Piala Dunia 2022 ini, Timnas Jerman berusaha menentang aturan yang diterapkan Qatar, salah satunya tetap ngotot menggunkan ban kapten berwarna pelangi yang menandakan gerakan mendukung LGBT.
Namun usaha Jerman tampaknya sia-sia, karena pada akhirnya Kai Havartz cs terdepak dari Piala Dunia 2022 Qatar
Upayanya mendukung LGBT tidak sampai disitu, Jerman kembali nekat mendukungnya bahkan diduga mengkaitkannya dengan Islam.
Diketahui, Jerman baru-baru ini dikabarkan membuat sebuah replika mirip 'Ka'bah' berwarna Pelangi yang diunggah oleh akun Twitter @PixelHELPER.
"We are the Faith Guardians of the #LGBT+ liberal rainbow Islam. The only modern Islamic teaching. Our superprophet gave us a #LGBT Quran. Just pray the new 12 commandments towards our @HolyKaaba_LGBT one time a day, to join our Islam" tulis akun tersebut.
"Kami Penjaga Iman Islam Pelangi #LGBT + Liberal. Satu-satunya ajaran Islam modern. Nabi super kami memberi kami #LGBT Quran. Hanya berdoa 12 perintah baru terhadap kami
@HolyKaaba_LGBT satu kali sehari, untuk bergabung dengan Islam kami. Pesan Alquran"
Dilansir dari berbagai sumber,'Ka'bah Pelangi' dibuat untuk mencipatkan ruang yang aman bagi peziarah muslim LGBT di Eropa.
Maka dari itu dibuatlah replika situs ziarah Mekah. Perlu diketahui replika 'ka'bah' ini berada di Friedrichsplatz, Kassel, Jerman.
Kelompok pembuat ka'bah pelangi ini juga kabarnya akan memulai perjalanannya untuk memperjuangkan hak-hak LGBT dalam Islam di seluruh dunia.
Timnas Jerman jadi bahan olokan di Piala Dunia Qatar 2022
Jelang laga kick off dengan Timnas Jepang, pada sesi foto terlihat Timnas Jerman berpose menutup mulut di Khalifa International Stadium, Qatar.
Aksi yang ditujukan oleh para pemain Timnas Jerman ini kemudian menjadi bahan olok-olokan nitizen dan dikaitkan dengan kekalahan mereka melawan Timnas Jepang.
Sebelum laga, dan sesi foto Thomas Mueller dkk terlihat menutup mulut mereka dengan tangan saat difoto.
Bahkan mulai dari kiper dan kapten Manuel Neuer hingga Kai Havertz sang penyerang, kompak menutup mulut mereka.
Salah satu akun twitter, @wiedha_kumiko mengatakan, "Temanku marah n protes pas aku share ini meme sambil memberikan emoji tertawa nangis. Aku ya gimana ya….Tiap Piala Dunia…Sema tim negara mana saja mau menang tau kalah pasti jadi meme n hujatan. biasalah sambal memebrikan emoji ketawa nangis.
"Sebelum pertandingan foto pose mulut dibungkam sbg protes atas dilarangnya ban kapten One Love.
Eh, sehabis pertandingan dibungkam ama Jepang. (emoji tertawa)," tulis pemilik akun @iIhamzada.
Sementara itu Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) kemudian memberikan penjelasan terkait pose tutup mulut para pemain Timnas Jerman di Piala Dunia 2022.
Melalui akun instagram resmi DFB mengatakan, pose foto tutup mulut adalah bentuk protes terhadap pembungkaman di Piala Dunia 2022.
DFB turut membahas pelarangan memakai ban kapten pelangi 'One Love' di Qatar.
"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami anut di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati," tulis keterangan DFB.
"Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar. Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami," lanjut keterangan tersebut.
"Menolak kami memakai ban kapten sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri dengan posisi kami," tegas pernyataan tersebut.
Sementara melalui Twitter @DFB_Team_EN mengatakan, Ini bukan tentang membuat pernyataan politik hak asasi mansia, tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami.
Menolak kami ban kapten same dengan menolak kami ber suara. Kami berdiri dengan posisi kami.
Seperti diketahui, Piala Dunia 2022 Qatar penuh dengan kontroversi.
Ban kapten pelangi Ban atau OneLove ini dianggap sebagai bentuk protes melawan diskriminasi terhadap komunitas Lgbt.
Di sisi lain, dukungan terhadap kelompok minoritas LGBT dilarang keras di Qatar secara hukum.
Setidaknya ada tujuh negara yang kabarnya mendukung penggunaan ban kapten pelangi, berikut daftarnya: Inggris, Wales, Belgia, Belanda, Swiss, Jerman, dan Denmark. Namun negara-negara ini ditekan FIFA yang mengancam dengan akan memberikan kartu kuning untuk siapapun pemain yang menggunakan ban kapten pelangi.
Sumber: disway.