Terjebak Agenda Politik 2024 Penyebab Edy dan Ijeck Tak Harmonis

Terjebak Agenda Politik 2024 Penyebab Edy dan Ijeck Tak Harmonis

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Tidak harmonisnya Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan wakilnya Musa Rajekshah disebabkan keduanya terjebak pada kepentingan untuk agenda politik pemilu 2024 mendatang.

Demikian disampaikan pengamat politik Universitas Negeri Medan (UNIMED), Dr Bakhrul Khair Amal kepada wartawan.





“Persoalan yang muncul antara kedua pimpinan di Sumatera Utara ini menunjukkan bahwa mereka terjebak dengan kepentingan masing-masing pada agenda politik 2024,” katanya dikutip dari Kantor Berita RMOLSumut, Senin (26/12).

Bakhrul mengatakan, apa yang dipertontonkan oleh Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck semakin menguatkan pembenaran jargon ‘tidak ada teman abadi dalam politik, melainkan kepentingan yang abadi’.

Hal ini menurutnya menjadi miris ketika dikaitkan dengan keberadaan mereka selaku gubernur dan wakil gubernur yang dipilih oleh rakyat dan dilegitimasi untuk memimpin rakyat dalam mencapai kesejahteraan bersama.

“Ketika efek domino dari perseteruan ini sampai kepada masyarakat, maka sesungguhnya gubernur dan wakil gubernur sudah terjebak dengan keinginan mereka masing-masing. Padahal, yang seharusnya mereka perhatikan di masa jabatannya ini adalah kepentingan melayani masyarakat, bukan terjebak pada pesta demokrasi mendatang,” ujarnya.

Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah yang pada Pilgubsu 2018 lalu bersatu dalam nama ERAMAS hingga saat ini masih dituntut untuk menuntaskan seluruh agenda kepemimpinan mereka yang terangkum dalam visi dan misi yang mereka canangkan. Turunan dari visi misi ini menjadi tolok ukur dalam menilai keberhasilan mereka dalam memimpin Sumatera Utara.

“Bermartabat dalam pendidikan, infrastruktur, kesehatan, tata kelola pemerintahan dan daya saing bisa dinilai dari capaian mereka. Angka stunting, angka kemiskinan, angka pengangguran dan lainnya. Mari sama-sama kita lihat, apakah sudah tercapai semua?” ungkapnya.

“Artinya jangan lagi masyarakat yang dipersalahkan karena memilih mereka. Tapi kita juga harus menuntut mereka secara pribadi dalam kapasitasnya selaku Gubernur Sumatera Utara dan Wakil Gubernur Sumatera Utara,” pungkasnya. 

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita