Tanggapi Ucapan Luhut Soal OTT, ICW: Apa Tak Senang KPK Berantas Korupsi?

Tanggapi Ucapan Luhut Soal OTT, ICW: Apa Tak Senang KPK Berantas Korupsi?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sejumlah pegiat antikorupsi menilai opini Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan soal operasi tangkap tangan atau OTT sebagai pandangan yang keliru. Peneliti Indonesia Corruption Watch atau ICW Kurnia Ramadhana menyebut Luhut kurang referensi bacaan.

Kurnia mengatakan operasi tangkap tangan merupakan salah satu cara ampuh dalam penindakan kasus korupsi. Ia menjelaskan banyak kasus yang pengembangannya dimulai dari OTT.

"Melalui mekanisme OTT banyak orang yang terseret korupsi dari pejabat, swasta, aparat yang dibawa ke proses pengadilan," kata dia pada Selasa 20 Desember 2022.

Menanggapi ucapan Luhut yang menyebut OTT memperburuk citra Indonesia, Kurnia menyebut hal tersebut tidak masuk akal. Sebab, kata dia, dengan proses penegakan hukum yang baik dan sehat, citra Indonesia akan membaik seiring waktu.

"Pertanyaan lebih lanjut, apakah saudara Luhut Panjaitan tidak senang KPK yang merupakan representasi negara melakukan pemberantasan korupsi?" ujar Kurnia melalui keterangan tertulis.

Sekretaris Indonesia Memanggil 57+, Lakso Anindito ikut mengomentari pernyataan Luhut. Menurut dia, operasi tangkap tangan sejatinya adalah inovasi penegakan hukum. Melalui OTT akan menimbulkan dua hal, yaitu rasa takut pejabat untuk melakukan korupsi dan membuka penyidikan kasus korupsi.

"Tidak jarang KPK di periode sebelumnya menemukan korupsi miliaran rupiah berawal dari OTT korupsi ratusan juta," kata Lakso saat dihubungi Tempo.

Lakso juga membeberkan, sejatinya OTT tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ia menjelaskan operasi tangkap tangan harus sudah melalui proses panjang dimulai pengawasan hingga mendapatkan setidak-tidaknya dua barang bukti.

"Jadi OTT bukan sembarangan asal sadap," ujar mantan penyidik KPK tersebut.

Sebelumnya, Luhut mengatakan OTT dapat memperburuk citra Indonesia di mata negara lain. Solusinya, ia mempromosikan ide digitalisasi pengawasan untuk pencegahan antikorupsi.

"OTT, OTT itu tidak bagus sebenarnya buat negeri ini. Jelek banget, gitu. Tapi kalau digitalize siapa yang mau melawan kita," kata Luhut dalam acara di Jakarta pada Selasa 20 Desember 2022.

Sumber: tempo.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita