Siswi di Prabumulih Diminta Lepas Jilbab saat Foto Ijazah, Pihak Sekolah Sebut Susah Cari Kerja

Siswi di Prabumulih Diminta Lepas Jilbab saat Foto Ijazah, Pihak Sekolah Sebut Susah Cari Kerja

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Siswi SMK PGRI 2 Kota Prabumulih disuruh melepas hijab saat pengambilan foto ijazah.

Siswi yang menolak melepas hijab saat pengambilan foto untuk ijazah, maka pelajar diminta untuk menandatangani surat pernyataan bermaterai 10000 dari pihak sekolah.

Kejadian ini membuat orangtua siswa resah, karena putri mereka harus membuka hijab saat proses pengambilan foto tersebut.

Hal ini dipertanyakan orang tua siswa yang tidak terima adanya aturan harus buka hijab dan mengumbar aurat saat foto ijazah.

Tidak hanya itu, orang tua siswa juga mempertanyakan aturan sekolah yang mewajibkan dibukanya jilbab tersebut.

Mengingat dari Kementerian Pendidikan tidak ada aturan wajib buka jilbab saat foto untuk ijazah itu.

"Anak kami pulang ke rumah minta izin mau foto ijazah tapi dari pihak sekolah harus buka jilbab, kami tidak terima. Kenapa harus buka aurat, sekalian pakai celana pendek dan tengtop saja. Ini aurat kenapa harus dibuka," tegas Haiyun, orang tua siswa ketika dibincangi wartawan, Rabu (14/12/2022).

Haiyun menuturkan, dirinya keberatan lantaran anaknya dari kecil dan sehari-hari selalu memakai jilbab namun untuk ijazah malah dipaksa buka sehingga membuatnya menjadi kesal.

"Lepas jilbab sama dengan membuka aurat, dosanya bukan hanya anak kami tapi kami selaku orang tua dan kakak laki-lakinya juga nanggung dosa," bebernya.

Haiyun mengungkapkan dirinya terpaksa menandatangani pernyataan bermaterai karena khawatir masih dipaksa untuk lepas jilbab.

"Walau sudah tandatangani pernyataan kami takut anak kami diintimidasi pihak sekolah, kami takut nanti setelah ini anak kami dibully," bebernya.

Hal yang sama disampaikan siswi lainnya yang diwawancarai saat menjalani foto ijazah terpaksa lepas jilbab karena tidak ada pilihan lain.

"Saya sehari-hari pakai jilbab tapi karena aturan dari sekolah harus lepas maka terpaksa lepas. Mau bagaimana lagi, saya tidak mau pusing dan kalau orang tua tau pasti marah juga makanya tidak mau ribet terpaksa buka saja jilbab walau berat," beber siswi itu.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Prabumulih melalui Wakil Kepala Sekolah bidang kehumasan, Amri Perkasa didampingi guru BK, Amrullah ketika dikonfirmasi membantah pihaknya memaksa pencopotan jilbab bagi siswi yang hendak foto untuk ijazah.

"Tidak benar kita memaksa siswi melepas jilbab, tapi kecuali mereka yang memang di luar sekolah tidak memakai jilbab ya mereka melepas sendiri saat foto," ungkap Amri.

Amri mengaku pihaknya tidak memaksa para siswi untuk buka jilbab dan untuk surat pernyataan itu hanya untuk mengantisipasi karena tidak menutup kemungkinan siswi itu berjilbab karena rambutnya merah atau kuning di cat.

"Hanya untuk antisipasi saja, dulu juga pernah ada pengalaman karena berhijab jadi susah cari kerja sehingga kita sekolah disalahkan. Kalau aturan dari kementerian tidak ada larangan lepas jilbab ini, hanya antisipasi kita saja," bebernya.

Sumber: tribunnews.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita