Safari Politik Keliling Indonesia Ramai Dikritik, Anies Baswedan: Kebebasan Mengungkapkan Pendapat

Safari Politik Keliling Indonesia Ramai Dikritik, Anies Baswedan: Kebebasan Mengungkapkan Pendapat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Safari politik Anies Baswedan keliling Indonesia mendapat kritikan dari berbagai pihak. 

Bahkan ada aksi mahasiswa yang menolak kedatangannya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku adanya reaksi tersebut merupakan hal yang normal.

"Normal, kecewa itu karena tidak sesuai harapan, kalau sesuai harapan ya gak usah kecewa," katanya seperti dilihat dalam kanal YouTube R66 Newlitics, Minggu (17/12/2022).

Anies mengatakan, sejarah mencatat dalam gelanggang politik tidak ada yang seratus persen sependapat.

"Jadi pasti ada yang tidak sependapat dan pasti ada yang tidak sependapat sekali," ujarnya.


Oleh karena itu, kata Anies, perbedaan pendapat harus tetap dihormati.

"Jadi kalau kita lihat ada yang tidak sependapat panik ya tidaklah. Dari dulu begini kok. itu adalah kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, dihormati, kasih tempat bukan dieliminasi," ungkapnya.


"Adanya perbedaan itu membuat kita harus memberikan penjelasan lebih memberikan argumen lebih, memberikan manfaat kepada siapa kepada publik," sambungnya.

Anies beranggapan kritik itu bagian dari publik education, selama faktual dan tidak menyebarkan kebohongan serta kebencian. Ia juga menyinggung soal polarisasi akibat adanya perbedaan pilihan politik.

"Polarisasi itu bukan perpecahan. Ada urutannya itu polarisasi, friksi, konflik, pecah. Nah kita itu sering merasa polarisasi itu berarti pecah padahal tidak, kita tuh jangan merasa di sosmed terpolarisasi masyarakat ikut terpolarisasi gak," ucapnya.



Anies juga berpesan kalau tugas pemimpin menjaga agar polarisasi itu tidak ekskalasi menjadi friksi.

"Menjaga tidak menjadi konflik menjaga tidak menjadi perpecahan," pungkasnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita