GELORA.CO - Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, sejumlah bakal calon presiden (Capres) mulai bergerak melakukan safari. Salah satunya dengan mengunjungi sejumlah tokoh besar organisasi Islam.
Terkait hal itu, Rocky Gerung menyoroti metode pendekatan yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Tak hanya NU, Rocky juga menyinggung Muhammadiyah sebagai ‘kawan’ organisasi dengan pengikut terbesar di Indonesia.
Rocky lantas menyebut jika kedua organisasi besar tersebut mampu berkolaborasi, maka keduanya akan bergilir menjadi presiden Indonesia seumur hidup.
“Jadi kita lihat dua perkembangan dari lembaga masyarakat sipil muslim yang besar kalau digabung bisa perintah Indonesia seumur hidup,” ucap Rocky dikutip dari kanal Rocky Gerung pada Jumat (30/12/2022).
“Dan gantian aja, presiden NU lalu Muhammadiyah, dan Indonesia tidak kehabisan kader, tapi kader yang disupply ke wilayah publik,” sambung Rocky.
Rocky menerangkan, Muhammadiyah tumbuh sebagai organisasi massa modern yang fokus pada pencerdasan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
“Kita tau bahwa Muhammadiyah akhirnya tumbuh sebagai organisasi massa, yang memiliki beragam program, pendidikan melalui pembangunan sekolah Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah,” kata Rocky saat berbincang bersama Hersubeno Arief.
Sementara NU, kata Rocky, dianggap sebagai organisasi yang membina pendidikan lingkup pesantren dengan gaya Islam tradisional tetapi terus berkembang.
“NU merasa dia mampu bertanding dengan Muhammadiyah, dari situ muncul persaingan diam-diam,”ujar Rocky.
“Itu nikmatnya begitu, jadi sebetulnya potensi bangsa Indonesia untuk menumbuhkan harapan itu besar sekali, keculi harapan itu diasuransikan ke dua tiga tokoh politik karena ada sumbangan amplop,” pungkasnya.
Sumber: kontenjatim.