GELORA.CO -Pertemuan dalam skala besar dengan relawan politiknya dipandang sebagai indikasi Presiden Joko Widodo memang ingin menjabat Presiden lebih drai dua periode.
Pandangan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/12).
Menurut Dedi, sepanjang Jokowi tidak pernah mengambil sikap atas wacana tiga periode, bahkan sebaliknya, Jokowi hadir dan memberi restu relawan politiknya, termasuk memelihara relawan politik, maka sejauh itu pula wacana tiga periode sedang diupayakan serius.
"Justru itu penanda kuatnya, bahwa Jokowi punya orientasi kekuasaan untuk tiga periode, anomali seorang Presiden punya relawan politik," demikian kata Dedi.
Catatan Dedi, hingga saat ini hampir semua yang menyuarakan tiga periode, baik dengan dalih penambahan durasi kekuasaan hingga amandemen, tidak ada satupun yang ditegur langsung oleh Jokowi. Bahkan kata Dedi, relasi politik para pihak yang menyuarakan penundaan Pemilu 2024 malah justru tetap bersama Jokowi.
Dedi mengingatkan Jokowi, bahwa seorang presiden seharusnya melepaskan diri dari relawan politik. Sebab, relawan itu masuk kategori wilayah politisi dan kader partai.
"Jika presiden memelihara relawan, maka sudah sepatutnya didorong untuk mundur turun tahta," pungkasnya.
Akhir November lalu, Jokowi melakukan pertemuan akbar dengan para relawannya. Tidak tanggung-tanggung, klaim dari panitia pertemuan bertajuk Nusantara Bertsatu itu diperkirakan lebih dari 100 ribu pendukung yang hadir langsung di Stadion Gelora Bung Karno. Mereka menegaskan sikap politik dengan sebutan "Manut Jokowi".
Sumber: RMOL