Pati Diserang Banjir dan Puting Beliung, Ganjar Pilih ke Jakarta Bicara Pencitraan

Pati Diserang Banjir dan Puting Beliung, Ganjar Pilih ke Jakarta Bicara Pencitraan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bukannya menyambangi warga Pati, Jawa Tengah yang kesusahan karena banjir dan puting beliung, Gubernur Ganjar Pranowo memilih ke Jakarta. Hadir sebagai narasumber diskusi yang disponsori Bank Permata.

Berdasarkan data yang dihimpun Inilah.com, Jakarta, Kamis (1/12/2022), terdapat 9 kecamatan di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah diterpa banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Ke-9 kecamatan itu adalah Dukuhseti (puting beliung), Tayu (puting beliung), Jaken (tanah longsor), Pucakwangi (tanah longsor), Winong (banjir), Gabus (banjir), Kayen (banjir), Tambakromo (banjir) dan Pucakwangi (banjir).

Bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longso di 9 kecamatan di wilayah Gubernur Ganjar itu, diawali hujan deras disertai angin ribut (puting beliung) pada Rabu (30/11/2022). Akibat kejadian tersebut, diinformasikan 1 orang meninggal, ratusan rumah serta prasarana masyarakat, mengalami kerusakan. Puluhan hektare sawah milik warga tergenang. Kerugian ditaksir lebih dari Rp500 juta.

Pada hari yang sama, Gubernur Ganjar tampil dandy dengan kemeja putih dibalut jas cokelat. Hadir sebagai narasumber diskusi bertajuk Wealth Wisdom-Mindfully Recover yang disponsori Bank Permata di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Pria berambut putih yang dikenal sahabat Presiden Jokowi ini, bicara panjang lebar soal strategi memenangkan kontestasi Pilkada Gubernur Jawa Tengah pada 2013.

Pria berambut putih ini, mengakui pentingnya pencitraan demi meraih simpati publik. “Dan betul pencitraan sebagainya, wong saya gubernur, kalau saya enggak membangun citra bagaimana? Emang Bank Permata enggak bangun citra? Ya bangun dong. Iklannya mahal ya,” kata Gubernur Ganjar.

Untuk pencitraan, Gubernur Ganjar memilih media sosial (medsos) sebagai alat pencitraannya. Dia meyanini medsos efektif untuk mendongkrak citra. Bahkan ketika elektabilitas rendah saat menjadi calon gubernur Jawa Tengah. “Dengan elektabilitas yang sangat rendah, karena cuma 3 persen dan dikenal hanya 7 persen, saya harus melawan incumbent, enggak ada orang kenal. Apa caranya? Medsos lah,” kata dia.

Sumber: inilah.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita