GELORA.CO - Manuver partai dan aktor politik terus berlangsung menjelang pemilu 2024. Mengenai perkembangan yang ada, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai kekecewaan Partai Gerindra kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat wajar.
Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti pernyataan Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade yang menilai Anies tengah menikung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Andre juga mengaku kecewa dan menilai Anies tak beretika lantaran tidak menemui Prabowo sebelum menerima ajakan Partai NasDem untuk maju dalam Pilpres 2024.
“Apa yang dilakukan Anies itu merupakan siasat poltik dan wajar saja. Memang begitu modelnya,” ujar Adib dilansir dari GenPI.co, Senin (12/12).
Menurutnya, bukan hanya Anies yang dianggap mengkhianati Partai Gerindra. Hal tersebut, kata Adib, juga sempat dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Anggapan soal menikung dan berkhianat kepada Prabowo juga dialami Jokowi karena pernah didukung Partai Gerindra dalam Pilgub DKI Jakarta 2012,” tuturnya.
Adib menilai hal tersebut sempat membuat Partai Gerindra gusar lantaran orang yang didukung justru mengalahkan Prabowo dalam Pilpres 2014.
“Anies juga demikian. Meskipun dirinya sempat mengatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden jika melawan Prabowo,” kata dia.
Akan tetapi, menurut Adib, hal tersebut sangat wajar mengingat politik di Indonesia masih minim etika dan moral.
“Khususnya terkait politik halal, sangat jauh metode seperti itu di Indonesia. Sebab, Indonesia masih menerapkan poltik transaksional,” ujar Adib.
Sumber: wartaekonomi.