Ngaku Diperk*sa tapi Tak Trauma? Ahli Heran Putri Candrawathi Masih Sudi Seatap dengan Brigadir J

Ngaku Diperk*sa tapi Tak Trauma? Ahli Heran Putri Candrawathi Masih Sudi Seatap dengan Brigadir J

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengakuan Putri Candrawathi soal dia diperkosa oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hingga mengaku dibanting sebanyak tiga kali menuai reaksi, salah satunya dari Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri, Jumat (23/12/2022).

Dalam perbincangannya bersama aktivis Irma Hutabarat, Reza Indragiri menyinggung soal Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa Brigadir J namun terlihat tidak trauma.
Menurut Reza Indragiri, sebagian besar orang yang mengalami kejahatan seksual disebutnya hampir pasti mengalami trauma.

Meski begitu, Reza menyinggung soal pendapat ilmuwan yang menyebut bahwa trauma yang dialami akibat kejahatan seksual tidak bisa disamakan dengan trauma peristiwa lainnya.

"Kejahatan seksual itu berbuntut trauma, kalau bisa dibilang ini 'rajanya' trauma. Ya jadi trauma perkosaan adalah rajanya dari segala trauma," kata Reza Indragiri, saat hadir sebagai bintang tamu di Podcast Irma Hutabarat, Rabu (14/12/2022).

Menurut Reza Indragiri, trauma akibat perkosaan jauh berbeda dengan trauma dari peristiwa lainnya.

"Efek guncangannya (akibat trauma diperkosa), niscaya ampun, seampun-ampunnya, kurang lebih begitu," kata Reza Indragiri.

Kembali menyinggung soal Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa Brigadir J di Magelang, Reza menyebut bahwa dia hanya bermaksud untuk mengingatkan kembali perkataan-perkataan yang pernah terucap oleh terdakwa Putri.

"Apa yang terjadi di Magelang? konon, setelah terjadinya perkosaan tersebut, orang yang mengklaim sebagai korban ini (Putri Candrawathi), justru menyebut nama Brigadir J yang sesaat lalu diklaim sudah melakukan perkosaan terhadap dirinya malah bertanya mana Yosua? berbincanglah mereka empat mata dalam ruangan itu. ini kan sepintas lalu, reconnecting to others," kata Reza Indragiri.

Sementara, kata dia, momen pengakuan Putri Candrawathi diperkosa dan momen datangnya Brigadir J ke dalam ruangan (berbincang) hanya berselisih beberapa menit saja.

"Masuk akal tidak? pemulihan trauma akibat diperkosa, sembuh hanya dalam hitungan menit saja. Sulit bagi saya untuk memahami ini," kata Reza Indragiri.

Setengah Pingsan

Sebelumnya, di hadapan artis dan presenter Uya Kuya, Irma Hutabarat yang menjadi bintang tamu di podcast Uya Kuya TV itu tertarik untuk berbicara terkait pengakuan terdakwa Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa oleh Yosua atau Brigadir J.

Irma Hutabarat di hadapan Uya Kuya menyinggung soal Putri Candrawathi yang mengaku trauma 'akibat' diperkosa Brigadir J.

Menurut Irma Hutabarat, pengakuan Putri Candrawathi soal mengalami pelecehan seksual (mengaku diperkosa) yang dilakukan Brigadir J jadi rancu.

"Kita balik ke cerita waktu kemarin kesaksian Ferdy Sambo. Saya melihat di mana empati, dan amarah seorang suami. Kan pada waktu diceritakan, itu kan, kenapa tidak lapor polisi? katanya dilarang sama istri, kenapa tidak dibawa ke dokter? dilarang, lalu kenapa tidak ditangkap atau diamankan? dilarang juga, jadi semua dilarang. Ketika ditanya, dibilangnya aman. Artinya apa? tidak ada trauma," kata Irma Hutabarat, Senin (12/12/2022).

Kemudian, kata Irma Hutabarat, pengakuan Putri Candrawathi soal sudah tenang kepada sang suami, Ferdy Sambo itu disebutnya ngawur dan tak masuk akal.

Menurut Irma Hutabarat, pengakuan Putri Candrawathi soal diperkosa Brigadir J disebutnya sangat bertolak belakang.

"Sebagai seorang suami, istri kamu cerita dia diperkosa terus ngaku sudah tenang. Ini dari empati seorang suami ya, lalu tidak boleh menghubungi ajudan lalu masih satu atap. Menurut saya ini sangat aneh. Kalau dari sisi saya sebagai perempuan, saya tidak akan sudi seatap (dengan pelaku pemerkosa)," kata Irma Hutabarat.

Tak hanya itu, menurut Irma Hutabarat, Putri Candrawathi yang saat itu mengaku telah diperkosa kepada sang suami, Ferdy Sambo pun disebutnya sangat aneh, apalagi saat istri mantan Kadiv Propam itu sempat menyinggung soal dia sudah tenang, padahal mengaku telah dilecehkan secara seksual.

"Dari sisi istri, ketika Putri Candrawathi bilang di sini sudah tenang, sudah aman, itu selesai, berarti tidak ada pemerkosaan, tidak ada pelecehan seksual, dan tidak ada trauma. Kalau PC trauma, dihandle segera sesaat setelah kejadian. Ini aneh, kejadian 7 Juli, bilang traumanya bulan Desember, di ruang sidang, itu omong kosong dan tidak masuk akal," kata Irma Hutabarat.

Selain menguliti kejanggalan pengakuan Putri Candrawathi, Irma Hutabarat pun mempertanyakan empati Ferdy Sambo yang dianggap kurang terhadap sang istri, andai benar istrinya itu diperkosa.

"Tidak ada empati sama sekali. Ferdy Sambo ditanya siapa yang ada di Duren Tiga bersama Putri Candrawathi, jawabannya tidak tahu. Lalu, setelah PC ngadu, Ferdy Sambo sempat main badminton. Jadi tidak ada empati, tidak ada amarah, karena tidak ada kejadian itu (Putri Candrawathi diperkosa Brigadir J)," kata Irma.

Di depan Uya Kuya, Irma Hutabarat menyinggung soal kasus pemerkosaan yang dikatakannya sebagai kasus yang benar-benar jahat.

Namun, dia tidak melihat adanya kejujuran Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa Brigadir J.

"Perkosaan itu adalah perbuatan yang jahanam. Yang tidak bisa disamakan dengan pelecehan atau dengan kekurang ajaran. Kata-katanya saja salah, 'Yosua kurang ajar, Yosua melecehkan, akhirnya jadi diperkosa dan dibanting tiga kali. Itu tidak mungkin, ada orang yang diperkosa menggunakan terminologi, saya dikurang ajarin. Itu perbuatan yang paling laknat," kata Irma.

Menurut Irma Hutabarat, andai benar-benar Putri Candrawathi diperkosa, maka dia melihat muka pelakunya saja harusnya sudah muak dan merasa jijik.

"Kalau sudah diperkosa, boro-boro mau ngeliat mukanya. Pergi kau dari hidupku! mungkin begitu kan bilangnya. Ini skenario semua ini enggak masuk akal," katanya.

Sengaja Agar Diperkosa?

Dalam kesempatannya berbincang-bincang bersama Uya Kuya, Irma Hutabarat juga menyinggung asumsi lain tentang kasus Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa.

Menurutnya, bisa jadi justru Putri Candrawathi yang meminta Yosua untuk memperkosanya.

"Kalau pun Putri Candrawathi yang memaksakan ada keterangan bahwa dia diperkosa, itu justru PC yang minta diperkosa Yosua (Brigadir J). Namun Yosua-nya enggak mau. Kalau pun ada pemerkosaan, itu karena sebaliknya PC yang minta diperkosa oleh Yosua, karena ada 'misteri 15 menit' itu," kata Irma Hutabarat.

Pembicaraan Uya Kuya dan Irma Hutabarat pun mulai beralih pada topik 15 menit Yosua di kamar Putri Candrawathi sebagaimana kesaksian dari Ricky Rizal di persidangan beberapa waktu lalu.

Menurut Irma Hutabarat, seorang nyonya, jika tinggal dengan banyak laki-laki lain di rumah, aneh jika tidur tapi tidak kunci pintu.

"Ada keterangan pada waktu ditelepon, RR ditelepon dengan Bharada E yang habis mengantarkan makanan ke sekolah anaknya, itu langsung dipanggil ke kamar. RR ke kamar, Kuat Maruf ke kamar, lalu Yosua ke kamar. Apakah biasa, panggil sopir, ajudan laki-laki ke kamar. Seolah-olah itu biasa ya," kata Irma Hutabarat.

Soal 15 menit Yosua di kamar Putri Candrawathi, kata Irma Hutabarat, agak aneh saat PC mengaku setengah pingsan.

"Ketika katanya habis dilecehkan, dia setengah pingsan. Emang bisa setengah pingsan? pingsan ya pingsan, sadar ya sadar. Kalau kamu ngakunya pingsan tapi bisa ngomong lalu bisa menepis tangan atau bisa memberikan perintah, itu namanya bukan pingsan, itu namanya sadar," kata Irma Hutabarat.

Sumber : tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita