GELORA.CO - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang sedang menawarkan saham Bandara Internasional Kertajati ke India dan Arab Saudi.
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu tidak banyak berkomentar akan hal itu.
"Lanjoootttttttt," ujar Said Didu dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (29/12).
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengaku meminta secara khusus kepada Arab Saudi untuk mendedikasikan penerbangan langsung dari Arab Saudi ke Bandara Kertajati.
Hal tersebut ia ungkap dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 dan Outlook Kegiatan 2023 di Kantor Kemenhub.
"Bahkan, kami bersama Pemda Jawa Barat menawarkan kepada India dan Arab Saudi jika berminat membeli saham dari Bandara Kertajati, dengan harapan ada interest khusus di masyarakat internasional sehingga konektivitas di Bandara Kertajati bertambah," ungkap Budi Karya Sumadi, dikutip dari CNN.
Ia pun mengaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat setuju bahwa Bandara Kertajati tidak hanya berstatus lapangan terbang, tetapi juga difungsikan untuk MRO hingga melayani urusan kargo karena dekat dengan Pelabuhan Patimban.
Di lain sisi, Budi mendapat masukan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bahwa konektivitas udara sangat menentukan pertumbuhan wisatawan.
Oleh karena itu, ia mengunjungi India, Arab Saudi, Abu Dhabi dan Dubai di UEA, dan Qatar untuk meminta jumlah penerbangan internasional bisa jauh lebih besar. Kendati, ia menegaskan tidak hanya berfokus di sektor udara.
"Di India kami sempat bertemu dengan swasta terbesar di India, bicara tentang Pelabuhan Kuala Tanjung. InsyaAllah perusahaan itu akan mengoperasikan Kuala Tanjung karena India butuh batu bara dan CPO, jadi itu relevan untuk dilakukan. Kami juga mendorong India berinvestasi di sektor-sektor selain itu," ungkapnya.
Budi juga menyinggung soal penjajakan investasi atau kerja sama di sektor darat dan kereta api kepada negara-negara yang dikunjungi.
Meski tidak secara khusus berfokus pada sektor darat dan kereta api, ia mengklaim mendapat sambutan baik dan sesumbar bakal menyusul keberhasilan kerja sama dengan beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Jepang.
Sumber: newsworthy.