GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan insiden kereta teknis Kereta Cepat Jakarta-Bandung terjadi karena masalah rem dan human error.
"Human error. Mereka (para pekerja di kereta teknis) mau mengambil dan mengantar barang sudah sore hari, saya pikir dari laporan sementara ada penurunan kecepatan, mungkin dalam masalah ini remnya," kata Luhut saat ditemui usai acara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Jakarta, Selasa (20/12).
Insiden itu terjadi di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/12). 6 warga China yang menjadi pekerja proyek menjadi korban, 2 di antaranya tewas. Saksi melihat kereta melaju cepat, terlepas dari ujung rel (anjlok) yang sedang dipasang.
Menurut Luhut, insiden tersebut tidak akan membuat proyek kereta cepat molor. "Enggak ada urusan itu," kata dia. "Lagi diinvestigasi, paling (lamanya) berapa hari itu, enggak ada pengaruh."
Luhut sekaligus membantah isu pekerja China mendominasi di proyek Rp 113 triliun itu. "Enggak, kan ada beberapa kontraktor, ada Waskita," kata dia merujuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk—badan usaha milik negara yang bergerak di bidang konstruksi.
Sumber: kumparan.