Klaim Wanita Emas soal Desain Pilpres Menangkan Ganjar Bisa Saja Benar

Klaim Wanita Emas soal Desain Pilpres Menangkan Ganjar Bisa Saja Benar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menyatakan bahwa klaim dari Hasnaeni Moein atau yang akrab disapa sebagai Wanita Emas soal Pemilu 2024 didesain untuk memenangkan Ganjar Pranowo bisa saja benar.

Pasalnya kata dia, bisa jadi pernyataan ini berkorelasi dengan imbauan Presiden Joko Widodo bahwa ciri-ciri presiden yang memikirkan rakyat adalah yang berambut putih.

Dia menambahkan bahwa Ketua KPU, Hasyim Asyari pernah menjadi Ketua KPU Daerah Jawa Tengah atau satu daerah dengan wilayah yang dipimpin Ganjar Pranowo.

"Saya kira tudingan Wanita Emas soal pilpres didesain untuk sosok tertentu bisa saja benar. Apalagi, kalau melihat latar belakang karir Hasyim kan pernah menjabat KPU di Jateng, sehingga bisa jadi cukup mengenal Ganjar, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk memenangkan Ganjar seperti yang disampaikan Hasnaeni," ujar Saiful Anam seperti melansir rmol.id.

Bahkan, kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, pernyataan Wanita Emas juga sejalan dan berhubungan dengan apa yang sempat dilontarkan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Di mana, Jokowi pernah menyatakan bahwa sosok idola capres yang memikirkan rakyat adalah sosok yang rambutnya putih dan wajah keriput. Ciri-ciri tersebut sangat kuat mengarah ke Ganjar.

"Tentu apabila benar apa yang disampaikan Hasnaeni, maka kepercayaan publik kepada KPU semakin berkurang, terlebih lagi berbagai isu tidak sedap sering menghantui kerja-kerja yang dilakukan oleh KPU," kata Saiful.

Publik kata Saiful, akan menilai dan menyoroti setiap langkah yang dilakukan oleh KPU. Kalau tidak profesional dan lebih condong kepada salah satu kandidat capres tertentu, maka selain akan mencoreng institusi KPU, juga bukan tidak mungkin KPU akan berhadapan dengan hukum seperti periode sebelumnya.

“Semoga hal tersebut tidak benar adanya, karena apabila benar, maka tentu akan sangat mencoreng pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang," pungkas Saiful.

Sumber: lawjustice
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita