Kisruh Jokowi Vs Surya Paloh Lebih Sengit Dibanding Megawati Vs SBY: Bakal Panjang

Kisruh Jokowi Vs Surya Paloh Lebih Sengit Dibanding Megawati Vs SBY: Bakal Panjang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pencalonan sosok Anies Baswedan disebut-sebut sebagai puncak gunung es dari kisruh antara Joko Widodo atau Jokowi dan Surya Paloh yang berlangsung sejak lama.

Partai NasDem besutan Surya Paloh memang tergolong lebih cepat dan berani mencalonkan sosok calon presiden (Capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) lebih cepat. Meski kekinian koalisi pendukung Capres Anies Baswedan untuk 2024 belum utuh terbentuk.

Imbas manuver politik ini, hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi dikabarkan kian memanas. Hal tersebut bisa terlihat dari sinyal yang Jokowi sampaikan di beberapa kesempatan, di antaranya tidak mengucapkan selamat HUT ke NasDem sampai saat ini.

Konflik Jokowi dan Surya Paloh pun digadang-gadang bakal berlangsung lebih sengit seperti adanya kisruh Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Eks elite NasDem Zulfan Lindan bahkan berani menyebut kisruh Surya Paloh dengan Jokowi bisa lebih parah.


“Sebenarnya orang Indonesia gampang melupakan perbedaan, tetapi kalau perbedaan itu ditambah dengan hal-hal lain yang justru mempertebal perbedaan itu bisa jadi lebih parah dari hubungan SBY dan Megawati,” ujar Zulfan Lindan di diskusi kanal Youtube Total Politik.

Bukan tanpa alasan Zulfan mengatakan jika kisruh Jokowi dan Surya Paloh akan lebih parah dibanding Megawati dengan SBY.

Zulfan menilai Megawati Soekarnoputri Vs SBY diawali bukan pada persoalan mendasar terkait perbedaan politik tapi ke kepentingan perasaan saat sidang istimewa beberapa tahun silam.

Sedangkan Surya Paloh dan Jokowi di awali dengan soal politik yang sangat kental.

"Kental sekali nuansa politiknya, ini sudah perbedaan prinsip,” jelasnya.


Zulfan mengungkit soal Surya Paloh yang memilih Anies yang mana direpresentasikan sebagai kelompok Islam, sedangkan Jokowi jauh dari kesan tersebut.

Zulfan juga melihat konflik ini jika tak ada perubahan akan menjadi panjang.

“Ini kan soal personifikasi, Anies dipersonifikasikan representasi kelompok kanan sehingga Pak Jokowi tak setuju dengan pola itu, makanya kalau kita lihat pertarungan ini akan panjang,” ujarnya.

“Bukan hanya soal Jokowi tapi soal Anies dan Pak Surya juga lain. Pak Surya ini kan bukan kiri, bukan kanan, dan bukan tengah, dia memanfaatkan situasi saja," ujarnya melansir wartaekonomi.com-jaringan Suara.com.


Anies Baswedan yang dicalonkan Partai NasDem juga sudah melakukan safari di sejumlah wilayah, misalnya Aceh, Sumatera Barat, Riau, Papua dan Sulawesi Selatan. Wilayah ini memang lebih dikenal dikuasai tokoh muslim kanan, seperti UAS dan pendukung Prabowo Subianto pada dua Pilpres sebelumnya, yakni Pilpres 2019 dan 2014.

Meski demikian, Prabowo Subianto masih mengalami kekalahan melawan Jokowi. Pada Pilpres tersebut hubungan Jokowi dan Surya Paloh tergolong sangat dekat.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita