Kecelakaan yang Tewaskan 2 WNA Tak Pengaruhi Pembangunan Kereta Cepat, Luhut: Jangan Mau Lambat

Kecelakaan yang Tewaskan 2 WNA Tak Pengaruhi Pembangunan Kereta Cepat, Luhut: Jangan Mau Lambat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan rampung tepat waktu. 

Luhut menyebut kalau kecelakaan yang sempat terjadi tidak akan mengganggu proses pembangunan.

"(Pembangunan) tetap (berjalan), kamu jangan mau lambat," kata Luhut saat ditemui wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).

Luhut juga memastikan bahwa penghentian oleh Kementerian Perhubungan soal proyek kereta cepat Jakarta Bandung, hanya bersifat sementara. Penghentian sementara itu diterapkan guna memberikan ruang investigasi.

"Lagi diinvestigasi, paling berapa hari itu, enggak ada pengaruh," ujarnya.


Meski masih diinvestigasi, Luhut mengungkap kalau kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh manusia atau human error.

"Masalah rel atau apa, orang human error," kata Luhut.

Diberitakan sebelumnya, kereta teknis untuk pemasangan rel keluar jalur di proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Kecelakaan itu terjadi di daerah Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.


Atas kecelakaan tersebut, enam pekerja dari kontraktor Sinohydro menjadi korban. Dua diantaranya meninggal akibat kecelakaan tersebut.

Sementara sisanya mengalami luka sedang atau berat dan luka ringan. Korban merupakan teknisi dari kontraktor Sinohydro dan pekerja asal China.

"Korban luka berat sedang dirawat di RS Santosa Bandung, sedangkan korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang," ujar Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).

Adapun, hingga Senin 19 Desember 2022 sore pukul 17.00 WIB, proses evakuasi sudah mencapai 40 persen. Proses evakuasi dilakukan dengan menurunkan beberapa unit mobil crane dan alat berat lainnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita