GELORA.CO - Deputi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Yan Harahap menyoroti pernyataan Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus yang mendukung Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) agar Pemilu 2024 dipikirkan kembali.
Yan Harahap mengaku tak habis pikir dengan orang-orang yang menjadikan Covid-19 sebagai alasan penundaan pemilu 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Yan Harahap dalam akun Twitter pribadinya, pada Rabu 14 Desember 2022.
"Setelah berbagai macam cara, kini Covid pun mendapat giliran dijadikan alasan utk ‘melanggar konstitusi’ di negeri ini. Seolah Covid hny terjd di negeri ini. Para ‘teroris konstitusi’ ini sepertinya bakal terus meneror, sampai benar2 berhadapan dgn rakyat," ujar Yan Harahap dikutip Newsworthy.
Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus mendukung pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang meminta agar Pemilu 2024 dipikirkan kembali.
Menurut Neta, pernyataan Bamsoet sangat beralasan sebab pemerintahan Jokowi sempat mengalami tantangan melawan Covid-19.
"Kami menolak diperpanjang tiga periode, namun masa kerja Pak Jokowi ditambah dua tahun untuk menebus masa yang terpakai mengurus Covid-19," katanya.
Ia menilai saat ini kondisi ekonomi berangsur membaik usai dihantam Covid selama dua tahun. Untuk itu, biar tak terganggu momentum kebangkitan ekonomi ini, usulan Bamsoet menjadi relevan untuk dipertimbangkan.
"Sekarang ekonomi masyarakat dan pelaku usaha baru saja memasuki tren pemulihan setelah terpukul dua tahun akibat pandemi. Momentum emas ini tidak boleh terganggu termasuk oleh pemilu 2024,” ujar dia.
Teuku Neta menyatakan pemilu ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi tidak hilang untuk mengganti stagnasi selama dua tahun masa Covid-19.
Sumber: newsworthy.