GELORA.CO - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai bahwa isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden berpotensi membuat Jokowi bernasib digulingkan seperti Soeharto.
"Presiden Jokowi bisa ditekan dengan cara yang sama oleh masyarakat sipil kan, dan beban Pak Jokowi justru lebih ringan untuk dijungkirkan daripada Pak Harto," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTubenya, Selasa (13/12/2022).
"Di daerah kan pembangkangan sudah berlangsung itu mudah sekali, dulu Pak Harto tidak ada yang membangkang di daerah tapi mahasiswa yang diikuti menteri-menteri, lalu diputuskan dilengserkan aja, jadi sebelum proses pelengseran MPR berlangsung, dia [Soeharto] mengundurkan diri," imbuhnya.
Menurut Rocky, tidak ada pihak yang akan membela Jokowi jika didesak mundur, bahkan relawan Jokowi sekali pun.
"Siapa yang akan bela Jokowi, relawan? relawan kasih uang juga bubar," kata Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) itu.
"Relawan Jokowi kan banyak juga yang bilang memang keliru kalau ada perpanjangan itu, jadi enggak mungkin relawan Jokowi utuh karena semangat demokrasinya ada yang tinggi lebih dari sekadar mengabdi pada Jokowi," tambahnya.
Rocky menyebutkan bahwa Jokowi perlu merenungkan posisi politiknya hingga isu perpanjangan diembuskan.
Wacana Pemilu Ditunda
Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti mengusulkan penundaan pemilu 2024. Menurunya, dua tahun kepemimpinan Presiden Jokowi hanya dihabiskan untuk menangani pandemi Covid-19.
"Kalau kita pakai yang namanya pemilu coblos-coblosan ini, ini palsu semua ini. Ini kita sudah bisa hafal sudah dikuasai satu kelompok ini, ini nanti hasilnya sudah ditentukan di atas. Daripada buang-buang duit untuk pemilu, lebih baik ditunda aja saya bilang gitu," kata LaNyalla dalam sambutannya di Munas XVII HIPMI, Senin (21/11) lalu.
Kekinian Ketua MPR Bambang Soesatyo juga mengusulkan penundaan pemilu.
Dia menyebut, Indonesia saat ini tengah memasuki masa peralihan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi, sehingga menurutnya pelaksanaan Pemilu 2024 harus dipikirkan ulang.
"Ini juga harus dihitung betul apakah momentumnya tepat dalam era kita tengah berupaya melakukan recovery bersama terhadap situasi ini, dan antisipasi, adaptasi terhadap ancaman global seperti ekonomi, bencana alam," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam diskusi yang digelar Poltracking Indonesia, Kamis (8/12).
Sumber: populis.