Hanya 3 Bintang Dua, Inilah Alumni Akpol 92 yang Berpeluang Ganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Hanya 3 Bintang Dua, Inilah Alumni Akpol 92 yang Berpeluang Ganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Joko Widodo mengambil keputusan tak lazim. Presiden memilih alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991 sebagai kapolri yang masa pensiunnya masih lama.

Pengangkatan Jenderal Listyo Sigit Prabowo melangkahi dua angkatan yakni 1989 dan 1990.

Ini kali kedua dilakukan Presiden Jokowi. Sebelumnya justru melangkahi empat angkatan.

Sebelumnya kepala Polri ditunjuk sesuai senioritasnya dari jenderal yang memenuhi syarat. Misalnya, Sutarman yang alumni Akpol 1981. Penggantinya saat itu Badrodin Haiti yang alumni Akpol 1982.

Saat Presiden Jokowi menjabat, kepala Polri pengganti Badrodin diambil yang jauh lebih muda yakni Tito Karnavian. Tito yang kini menteri dalam negeri adalah angkatan 1987.

Sempat dijabat Wakapolri Adi Dono Sukmanto sebagai pelaksana tugas, kapolri kembali ke jalurnya setelah Jokowi mengangkat Idham Azis. Idham adalah alumni Akpol angkatan 1988.

Ternyata berikutnya loncat lagi dua angkatan. Dari lima jenderal yang disodorkan Kompolnas, Jokowi memilih yang paling muda yakni Listyo Sigit Prabowo yang angkatan 1991.

Siapa berikutnya? Jika mengacu pada tradisi regenerasi selama ini, maka yang berpeluang jadi kapolri adalah alumni Akpol angkatan 1992.

Berdasarkan data yang diperoleh Herald.id, saat ini hanya ada tiga stok jenderal bintang dua. Umumnya alumni Akpol 1992 masih bintang dua. Ada pula yang masih kombes.

Jenderal bintang dua itu, pertama, Irjen Pol Dr Nico Afinta Karo-Karo, SIK, SH, MH. Jenderal yang kini menjabat Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri itu masih sangat muda, 51 tahun.

Polisi yang berpengalaman dalam bidang Reserse itu pernah menjabat kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Kedua, Irjen Pol Suharyono, SIK, SH. jenderal kelahiran 2 Desember 1966 itu saat ini menjabat kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat.

Suharyono lulusan terbaik Akpol 1992 dan penerima penghargaan Adhi Makayasa tahun 1992 yang berpengalaman dalam bidang intel. Sayangnya, mantan Penyidik Utama Otoritas Jasa Keuangan itu kini berusia 56 tahun.

Artinya, kalau Listyo Sigit Prabowo baru diganti pada 2024 bersamaan turunnya Jokowi, Suharyono tidak dapat kesempatan. Sebab, pada tahun yang sama, dia juga sudah memasuki masa pensiun.

Ketiga, Irjen Pol Wahyu Hadiningrat, SIK, MH. Wahyu yang saat ini menjabat Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri masih sangat muda. Usianya baru 52 tahun.

Wahyu berpengalaman dalam bidang Reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Satu alumni Akpol 1992 yang mencapai bintang dua lainnya adalah Komjen Pol (Anm.) Ignatius Sigit Widiatmono, SIK, MSi, MH, MTCP. Namun, meninggal pada 2020.

Terakhir menjabat sebagai kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Sigit yang berpengalaman dalam bidang reserse juga sempat menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri.

Berhenti Sebelum Pensiun

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diprediksi bakal diberhentikan dari jabatannya sebelum memasuki masa pensiun.

Listyo dilantik menjadi kepala Polri pada Rabu, 27 Januari 2021. Artinya saat ini sudah hampir dua tahun menjabat.

Listyo Sigit Prabowo lahir di Ambon, 5 Mei 1969. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991.

Mantan kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri itu kini berusia 53 tahun. Sesuai ketentuan, masa pensiun anggota Polri maksimal 58 tahun.

Artinya, masa pensiun Listyo Sigit Prabowo, masih lima tahun lagi. Kapolri sebelumnya diangkat jelang pensiun lalu berhenti persis saat masa pensiun tiba.

Namun, kebijakan baru diambil Presiden Joko Widodo tahun lalu. Dari lima jenderal yang disodorkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jokowi memilih yang paling muda, Listyo Sigit Prabowo.

Dari segi angkatan di Akademi Kepolisian, Listyo melangkahi dua angkatan. Melewati sejumlah jenderal, seniornya.

Lima nama jenderal calon kapolri yang disodorkan Kompolnas saat itu yakni Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dan Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Idham Azis yang digantikan Listyo adalah alumni Akpol angkatan 1988. Artinya, ada dua angkatan yang terpotong yakni angkatan 1989 dan angkatan 1990.

Di antara alumni Akpol angkatan 1989 yakni Komjen Agus Andrianto yang kini kepala Bareskrim dan Komjen Ahmad Dofiri yang kini kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Gatot Eddy Pramono saat ini menjabat wakil kepala Polri. Agus Andrianto jadi kepala Bareskrim, Arief Sulistyanto jadi kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri, serta Boy Rafli Amar jadi kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto memperkirakan, Listyo Sigit akan diberi kesempatan menjadi kapolri hingga 2024. Bersamaan berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi.

“Kita lihat ini sampai 2024 masa jabatan presiden, akan lebih nyaman sampai selesai. Daripada nanti dua tahun ganti lagi, dua tahun ganti lagi,” kata Benny beberapa waktu lalu.

Pada 2024, masa jabatan Listyo sudah mencapai tiga tahun dengan usia pensiun masih dua tahun lagi. Rezim berganti atau tidak, Listyo dipastikan diganti untuk regenerasi.

Artinya, masih ada waktu dua tahun bagi Listyo berstatus anggota Polri aktif. Sementara tidak ada lagi jabatan di atas kepala Polri.

Lalu, siapa calon pengganti Listyo? Saat antre sejumlah jenderal bintang dua dan bintang tiga yang disebut-sebut calon penerusnya.Satu di antaranya adalah Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran. Dua kali menjabat kapolda tipe A –sebelumnya kepala Polda Jawa Timur– membuat peluang Fadil lebih terbuka. (*)

Sumber: herald.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita