GELORA.CO - Pendeta Saifuddin Ibrahim kembali membuat geger jagat maya dengan pernyataan kontroversial, kali ini, tersangka kasus penistaan agama dan ujaran kebencian yang menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (Sara) itu meminta calon Presiden usungan NasDem, Anies Baswedan Anies Baswedan keluar dari Islam dan menyeberang ke agama Kristen.
Menurut Saifuddin, jika Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pindah agama, maka jalannya menuju RI 1 jelas semakin mulus. Mimpi menjadi Presiden Indonesia bakal menjadi kenyataan setelah memenangi Pemilu 2024 mendatang.
"Terima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat, maka bapak akan menjadi Presiden NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Saifuddin dalam sebuah video terbarunya yang ia unggah di akun saluran Youtubenya dikutip Populis.id Jumat (16/12/2022).
Adapun pernyataan kontroversial tersebut disampaikan Saifuddin saat mengucapkan selamat ulang tahun kepada Anies Baswedan yang baru saja merayakan milad ke-53 pada 7 Mei 2022 lalu.
“Selamat ulang tahun kepada Pak Anies Baswedan. Selamat ulang tahun ke-53. Saya berharap bapak sehat selalu dan mendapatkan karunia Tuhan dan mendapatkan anugerah Tuhan agar bapak bisa melihat kemuliaan Tuhan di dalam hidup ini,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Saifuddin mengatakan jika Anies Baswedan berani pindah agama, maka jalan hidupnya kelak berubah drastis, dia kemudian bercerita panjang lebar saat dirinya memilih murtad hingga dijebloskan ke penjara karena kasus penistaan agama yang ia lakukan beberapa tahun lalu.
“Saya mengajak bapak untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat. Sebab kalau bapak menerima Tuhan dan juru selamat di usia sekarang ini, maka bapak akan terus dipakai oleh Tuhan Dengan demikian, perubahan kiblat ini akan membuat bapak menjadi luar biasa. Jadi, usia 53 tahun ini adalah usia untuk bermalas diri,” tuturnya.
“Saya masuk penjara umur 53 tahun dan sekarang saya sudah berumur 58 tahun. Jadi agak tuaan saya daripada bapak, ya kira-kira 5 tahun lah tuaan saya daripada Anda. Maka saya mengajak bapak untuk bertobat. Tetapi kalau bapak terus begini, tidak mungkin bapak menjadi presiden NKRI. Paling bapak juga akan tetap menjadi presiden NKRI, Negara Kadrun Republik Indonesia.” katanya memungkasi.
Sumber : populis