Elon Musk Ajukan Persyaratan Khusus ke Jurnalis yang Akunnya Ditangguhkan Twitter

Elon Musk Ajukan Persyaratan Khusus ke Jurnalis yang Akunnya Ditangguhkan Twitter

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemilik Twitter Elon Musk menawarkan kepada beberapa jurnalis yang akun Twitter-nya ditangguhkan awal pekan ini untuk kembali ke platform media sosial tersebut dengan syarat mereka harus menghapus tweet mengenai data lokasi pesawat miliarder itu.

Dilansir dari CNN, keputusan itu terjadi setelah Musk memposting jajak pendapat di akun Twitter pribadinya yang berakhir pada Jumat (17/12/2022) malam dengan 59 persen suara memilih untuk segera memulihkan akun-akun jurnalis yang ditangguhkan.

Musk pada Kamis (16/12/2022) menangguhkan akun jurnalis Cable News Network (CNN) Donie O'Sullivan, reporter teknologi New York Times Ryan Mac, reporter Washington Post Drew Harwell, jurnalis independen Aaron Rupar, mantan pembawa acara MSNBC Keith Olbermann, dan kolumnis Insider Linette Lopez.

"Orang-orang telah berbicara," tulis Musk pada Jumat malam setelah jajak pendapatnya, dan berjanji untuk memulihkan akun yang dia salah tuduh karena membagikan lokasinya secara "real-time".

Sementara akun-akun itu dapat dilihat publik pada Sabtu (17/12/2022), para jurnalis dilarang memposting apa pun sampai mereka menghapus tweet yang diklaim Musk melanggar aturan Twitter.

Di masa lalu, Twitter mewajibkan penghapusan tweet yang dinilai melanggar bagi pengguna yang ingin mengakses kembali akun mereka yang ditangguhkan, namun para jurnalis dalam kasus ini membantah postingan mereka melanggar aturan Twitter.

O'Sullivan dan Harwell mengatakan pada Sabtu pagi mereka tidak setuju untuk menghapus tweet tersebut dan malah memilih opsi untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

"Ini jurnalisme," tulis Harwell dalam seruannya.

Harwell menambahkan, bahwa tweetnya tidak menyertakan "tautan ke informasi pribadi siapa pun".

Rupar mengatakan dia akhirnya memutuskan untuk menghapus tweet yang dimaksud, meskipun dia menggambarkan keseluruhan perselisihan itu sebagai "jelas tidak masuk akal."

Sementara Ryan Mac belum mengumumkan tindakannya atas tawaran Musk, sedangkan akun Olbermann dan Lopez tetap dilarang dari platform tersebut dan bahkan akun keduanya belum tersedia untuk publik pada Sabtu pagi.

Musk telah mengklaim pada Kamis bahwa para jurnalis telah melanggar kebijakan baru "doxxing" Twitter dengan membagikan lokasinya secara "real-time", yang disebutnya sebagai "koordinat pembunuhan".

Penangguhan akun jurnalis telah memancing kecaman oleh organisasi berita, Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), anggota Kongres dari Partai Demokrat AS, dan lainnya.

Langkah tersebut menandai upaya signifikan yang dilakukan Musk, yang menggambarkan dirinya sendiri sebagai "free speech absolutist", dalam menggunakan otoritas sepihaknya untuk menangguhkan akun jurnalis.

Seorang juru bicara CNN sebelumnya mengatakan pada Kamis bahwa perusahaan media tersebut telah meminta Twitter untuk menjelaskan alasan atas penangguhan akun O'Sullivan dan akan "mengevaluasi kembali hubungan kami berdasarkan tanggapan itu."

Sesaat sebelum penangguhannya, O'Sullivan men-tweet bahwa Twitter telah menangguhkan akun layanan platform media sosial saingannya yang baru muncul, Mastodon, yang memungkinkan postingan lanjutan @ElonJet, akun yang memposting lokasi terbaru jet pribadi Musk.

Reporter lain yang ditangguhkan pada Kamis juga baru-baru ini menulis mengenai akun pelacak pesawat Musk, yang ditangguhkan secara permanen oleh Twitter sehari sebelumnya karena meluncurkan kebijakan baru yang melarang pembagian data lokasi langsung.

Langkah untuk melarang akun pelacakan jet menandai pembalikan tajam dari janji Musk mengenai "komitmennya untuk kebebasan berbicara."

Sumber : tribun
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita