Difitnah Memperbolehkan Aksi Bom Bunuh Diri, UAS Beberkan Kronologisnya

Difitnah Memperbolehkan Aksi Bom Bunuh Diri, UAS Beberkan Kronologisnya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Belakangan ini, potongan video soal isi ceramah ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS menyita perhatian publik.  

Bahkan, isi ceramah UAS dipelintir sedemikian rupa apiknya oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, sehingga terkesan dirinya memperbolehkan aksi bom bunuh diri.  Padahal, isi ceramah UAS tidak ada unsur untuk mengajak umat Islam melakukan hal yang keji tersebut, seperti melakukan aksi bom bunuh diri.  

"Dua hari ini video saya menjawab pertanyaan di An Nur, lebih kurang dua atau tiga tahun yang lalu diviralkan lagi. Tetapi video itu dicat atau dipotong," kata UAS yang menerangkan kronologis saat dia ceramah, seperti yang dikutip dari tayangan video diunggah akun twitter boediantar4, Senin (12/12/2022). 

"Saya masih ingat, tempat dan lokasi pengajian itu di Mesjid An Nur, pada asat itu lagi kajian subuh Sabtu. Pertanyaan jemaah pakai kertas waktu itu, 'Apa pendapat ustaz tentang bom bunuh diri di Palestina' begitu bunyi pertanyaannya," sambungnya menjelaskan.  Lalu dari pertanyaan itu, ia akui, dirinya menjawab pertanyaan jemaah tersebut.  

"Bahwa, jangan katakan itu bom bunuh diri, tapi katakan lah itu gerakan  mati syahid. Karena saudara kita di Palestina itu buka bunuh diri, tapi dia mati syahid," ujar ustaz Abdul Somad.  "Lalu video itu dipoton ketika pada saat yang lalu ada kejadian meledak bom panci di Kampung Melayu, video itu pun viral. 

Lalu yang belakangan ini di Surabaya, viral lagi (video itu). Nanti ada kompor orang yang meletop, viral juga nanti," ujarnya dengan tegas.  Jadi, ia katakan, hal ini perlu diluruskan, sebab beda antara kejadian di Palestina dengan di luar Palestina. 

Apa bedanya? ia kakatan, karena nabi bedakan antara non muslim yang di Makkah dengan yang di Madinah.  "Di madinah nabi hidup dengan siapa? dengan bani kainuka, bani nadhir, bani quraizhah, bani kampung khaibar, itu juga non muslim, tetapi nabi hidup bersama. Sedangkan abu jahal dan abu lahab belum masuk Islam di Makkah, itu tidak," katanya.  

 "Lalu, apa bedanya? yang di Madinah ini damai, sedangkan yang di Makkah itu perang. Nah, kapan jadi damai, kapan jadi perang? jadi kita tak boleh pukul rata," ujarnya dengan tegas.  

Kemudian, berdasarkan keterangan yang diunggah akun twitter boediantar4 yang mengunggah video klarifikasi UAS. Dia menerangkan bahwa video yang diunggahnya adalah video komplit.  

"GarudaMerPut, JSuryoP1  Ini video komplitnya pak. Jadi konteksnya di Palestina. Video diedit oleh orang-orang yg ingin mengacau Indonesia. Mereka para tukang fitnah pemakan bangkai," tulisnya. 

 
Sebelumnya diberitakan, beredar video pengakuan mantan narapidana (Napi) di media sosial twitter. Di mana pengakuan mantan narapidana itu mengecam fatwa ustaz Abdul Somad (UAS).  

Dari pantauan tvonenews.com, diketahui potongan video mantan Napi yang diunggah akun media sosial twitter ekowboy2 itu. Ternyata video dari unggahan akun media instagram islah_bahrawi. 

Di mana diketahui akun isntagram itu milik Pengamat Terorisme, Islah Bahrawi. Dalam video itu, yang mengaku mantan Napi bernama Islah Bahrawi, dirinya menyikapi soal bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.  

Dirinya meminta ustaz seperti Abdul Somad (UAS) agar menghentikan membuat fatwa-fatwa untuk memancing orang ingin membinasakan orang lain.  "Seperti fatwa dia (UAS) tentang jihad istisyhadiyah, mohon hentikan ini, karena Islam tidak mengajarkan seperti itu," kata mantan Napi seperti yang dilansir dari akun media sosial instagram bernama islah_bahrawi, Sabtu (10/12/2022). 

"Anda kalau memang betul-betuk jadi ustaz ajarkan kesejukan kepada umat, jangan giring umat kepada aksi-aksi untuk melakukan kekerasan atas nama agama," sambung Islah Bahrawi yang juga selaku pengamat terorisme. 

 Kemudian, dia sampaikan, fatwa-fatwa yang disampaikan UAS itu membuat agama Islam berkesan identik dengan aksi terorisme.

  "Apapun ajaran anda (UAS), apapun tafsir yang Anda pegang, tolong jangan giring kami ke pada arah kebancian dan caci maki, kekerasan, yang justru memberi kebinasaan-kebinasaan kepada orang lain, termasuk mengahalalkan darah orang lain atas nama agama," katanya.  

Dia juga meminta UAS untuk menghentikan semua ini, sebelum anda sendiri kemudian menyesal karena Islam ini akan terpuruk. Hal itu tak lain, ia akui, karena fatwa-fatwa yang anda keluarkan itu.    

 "Betul-betul ini akan menggiring umat ke arah perpecahan, dan jangan karena tafsir Anda sendiri, Anda memberikan pembenaran dan peneggakan, legalisir, terhadap umat untuk melakukan aksi-aksi bom bunuh diri, seperti yang terjadi di bandung," ujarnya.  

"Mohon hentikan itu, kalau Anda sebagai pendakwah Islam, terima kasih," sambungnya mengatakan. Berdasarkan keterangan yang dihimpun di akun media sosial instagram islah_bahrawi menerangkan, pendakwah agama yang baik adalah pendakwah yang menganjurkan umat untuk menjauhkan agama dari kesan kekerasan dan kebencian.  "Karena kedamaian adalah daya tarik agama yang sebenarnya. 

Tidak ada agama yang menganjurkan kekerasan. Agama-agama diturunkan oleh Tuhan agar bisa menjadi bejana bagi manusia untuk menciptakan kedamaian dan menghargai kemanusiaan. 

Jika ustadz Abdus Shomad menganggap Jihad Intihariyah sebagai Jihad Istisyhadiyah dalam membela Islam, silakan anda melakukannya lebih dulu, bukannya sibuk dengan menaiki motor besar," tulis Islah Bahrawi di akun media instagramnya. 

Sebelumnya, beredar juga potongan video ustaz Abdul Somad (UAS) di akun twitter, yang berisikan bantahan tentang dirinya tak pernah menyampaikan dalil untuk memperbolehkan melakukan bom bunuh diri.

 Dalam tayangan itu, satu di antara jemaah bertanya kepadanya, "Bagaimana tanggapan ustaz soal mengenai fitnah yang dihadapkan kepada ustaz (UAS) mengenai bom bunuh diri," tulis pertanyaan salah satu jemaah yang dibacakan ustaz Abdul Somad, seperti yang dilansir dari akun twitter MCAOps, Kamis (8/12/2022).  

Kemudian, UAS katakan, video dirinya yang dishare atau dibagikan, bahwa dalam video itu dirinya dikatakan memperbolehkan melakukan bom bunuh diri. Maka dari itu, ia jelaskan, untuk membaca kronologisnya.  

"Pertanyaannya, bagaimana pendapat ustaz Abdul Somad tentang bom bunuh diri di Palestina? itu kronologisnya," ujar ustaz Abdul Somad.  "Jangan katakan bom bunuh diri tapi katakanlah harokah istisyhadiyah, gerakan mati syahid. Mereka di Palestina, tidak ada yang menolong, mereka (orang Palestina) meledakkan dirinya. 

Dalilnya mana? Ketika sahabat mengelilingi nabi, pada saat perang uhud, musuh sudah keliling pinggang. Kemudian, datang seorang sahabat mencabut pedangnya lalu masuk ke gerombolan musuh, kemudian diputarnya pedangnya walaupun dia akan mati juga, dan dia sedang melakukan penebusan dirinya. 

Maka dia tidak disebut bom bunuh diri, tapi gerakan mati syahid, itu bukan pendapat saya, itu pendapat syaikh nashiruddin al albani dari kalangan Salafi," katanya dengan tegas. Sambungnya menuturkan, Syaikh Nashiruddin Al Albani dari kalangan Salafi dan Syaikh Ibnu Utsaimin, yang mengatakan, orang yang di Palestina bukan bom bunuh diri tetapi gerakan mati syahid. 

 "Jadi, jangan fitnah saya seperti itu, seolah-olah saya membolehkan melakukan bom panci di Kampung Melayu, itu tak betul, fitnah itu, luar bisa itu fitnahnya," pungkas UAS secara tegas.


Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita