Cerita WNI Terjebak di Kamboja, Dijanjikan Bekerja Tapi Dipaksa Menipu

Cerita WNI Terjebak di Kamboja, Dijanjikan Bekerja Tapi Dipaksa Menipu

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Keluarga para WNI asal Sulawesi Utara atau Sulut yang terjebak di Kamboja menyebut sanaknya korban penipuan.

Isye Rumondor, ibunda dari Kevin Wauran (20) menyatakan anaknya tidak tahu bakal dijadikan penipu.

"Ia katakan dari perusahaan janjikan pekerjaan yang layak seperti di pegadaian," katanya, dikutip Senin (19/12/2022)

Sebut Isye, ia memang sudah berprasangka buruk.

Namun karena sang anak ngotot berangkat ke Kamboja, ia mengalah.

"Saya pikir ini pasti tidak baik, tapi karena dia sangat semangat yah saya kasih pergi saja," katanya.

Prasangka buruk Isye jadi kenyataan.

Setiba di Kamboja, sang anak mengeluh pekerjaan tak sesuai janji.

"Dia katakan bahaya Mama, kami disuruh menipu," katanya.

Mengenai upah, juga tak sesuai kenyataan. Janji upah 8 juta sebulan hanya dusta belaka.

"Bahkan saya yang selalu kirim uang kepadanya," kata dia.

Britney Surentu istri dari Fabio Rumbay mengaku sang suami diiming imingi bekerja sebagai Costumer Service dengan gaji 7 juta perbulan.

Perekrutan berlangsung profesional.

"Kami disuruh kirim ijazah dan juga video tengah mengetik," katanya.

Setiba di Kamboja, suaminya ternyata disuruh jadi "pembunuh".

Sebut dia, pembunuh adalah bagian dari skema penipuan terhadap warga Indonesia.

"Ada yang bertugas cari member orang Indonesia, tugasnya agar orang Indonesia itu menyetor sejumlah uang, kemudian tugas pembunuh adalah terus mencukur uang," katanya.

Ungkapnya, penipuan berjalan rapi. Untuk meyakinkan korban, ada bagian dari perusahaan itu yang tugasnya membuat struk bukti transfer.

Britney menuturkan, sang suami bergumul dengan hati nuraninya.

Ia sering curhat kepadanya via chat.

"Ia katakan masak saya kasih makan anak dan istri pakai uang haram ini," katanya.

Sumber : lawjustice
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita