GELORA.CO - Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti tudingan curi start kampanye yang dialamatkan kepada bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan.
Eks Dosen Universitas Indonesia itu menilai bahwa pihak yang menuding Anies Baswedan merasa cemas.
Padahal, menurut Rocky, mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum ditetapkan sebagai Capres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Apalagi Anies baru diusung Partai NasDem yang masih kurang untuk memenuhi presidential threshold 20 persen.
"Anies dianggap mencuri start, sebagai apa, sebagai calon presiden, koalisinya aja belum sepakat kok, apa masalahnya tuh?" ujar Rocky dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (17/12/2022).
"Jadi terbaca memang psikologi kecemasan," sambung Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) tersebut.
Dia menjelaskan bahwa mestinya tudingan mencuri start kampanye dialamatkan ketika Capres-Cawapres sudah ditetapkan oleh KPU.
"Lho start-nya cuma 75 hari jadi kalau dia mencuri start itu istilah itu kan mestinya di dalam periode, ini kan di luar periode," Rocky,
Sebelumnya, ada pihak yang melaporkan Anies Baswedan ke Bawaslu RI karena dianggap mencuri start kampanye saat mengunjungi Aceh beberapa waktu lalu.
Bawaslu RI menyatakan kunjungan Anies ke Aceh tersebut tidak melanggar aturan apapun. Sebab, saat ini status Anies bukan Capres, melainkan Bacapres sehingga Bawaslu tak bisa menjeratnya dengan pelanggaran kampanye.
Kendati demikian, Bawaslu menilai bahwa kegiatan Anies yang bersafari politik ke sejumlah daerah tersebut tidaklah etis. Pasalnya, saat ini belum memasuki masa kampanye Pilpres 2024.
"Jika ditinjau secara etika politik, safari politik yang dilakukan AB (Anies Baswedan) dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis," kata anggota Bawaslu Puadi dalam keterangannya, Kamis (15/12) lalu.
"(Anies Baswedan) telah melakukan aktivitas kampanye terselubung, dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang," tambahnya.
Sumber : populis