GELORA.CO - Deddy Corbuzier menunjukkan peningkatan yang pesat di dalam lingkup Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pasalnya, setelah menjadi duta Komponen Cadangan (Komcad) TNI, kini Deddy berhasil menjadi Letnan Kolonel (Letkol) Tituler.
Dalam pencapaian tersebut, Deddy Corbuzier rupanya disinggung dalam hangatnya pembicaraan pilpres 2024.
Sosok Deddy dinilai cocok menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Prabowo meskipun adanya larangan berpolitik praktis untuk YouTuber tersebut sebagai bagian dari TNI.
Partai Gerindra sendiri hingga kini belum mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal menemani Prabowo di Pilpres 2024. Nama-nama yang muncul seperti Muhaimin Iskandar pun belum disepakati Gerindra.
Prabowo mengaku, masih mencari sosok yang tepat untuk dijadikan cawapres. Kata dia, proses demokrasi memunculkan sebanyak mungkin nama, menjadi hal yang baik.
“Kita juga akan dengar, kita akan cari,” kata Ketua Umum Partai Gerindra.
Survei terbaru, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dianggap paling cocok mendampingi Prabowo Subianto menjadi cawapres di Pilpres 2024. Ganjar unggul dibandingkan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
“Dari sejumlah tokoh yang namanya banyak beredar di papan survei, ternyata Ganjar Pranowo dinilai oleh 26,5 persen publik sebagai tokoh yang paling cocok sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto,” ujar Peneliti LSJ, Iqbal Mawardi dalam paparan hasil surveinya secara daring, Rabu (7/12).
Sedangkan, Ridwan Kamil mendapat elektabilitas sebesar 24,8 persen. Berikutnya, publik yang menginginkan Sandiaga Uno kembali menjadi pendamping Prabowo sebesar 20,6 persen.
Di posisi keempat, diisi oleh Erick Thohir dengan elektabilitas sebagai cawapres pendamping Prabowo sebesar 10,1 persen. Berikutnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 8,2 persen.
Disusul, Puan Maharani sebesar 2,1 persen, Khofifah Indar Parawansa sebesar 1,9 persen dan Anies Baswedan 1,5 persen.
Sementara, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang juga digadang-gadang sebagai cawapres pendamping Prabowo memperoleh elektabilitas 1,5 persen.
Deddy Corbuzier bisa juga dipertimbangkan Prabowo. Meski namanya belum terlalu mentereng di dunia perpolitikan Tanah Air, Corbuzier bisa menjadi alternatif bagi Prabowo untuk menggaet kaum milenial.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, hasil survei tidak bisa dijadikan patokan untuk memilih cawapres Prabowo. Suara internal partai yang akan jadi rujukan Gerindra dalam memilih cawapres.
“Saya kira, pasti kami gunakan (penelitian) internal dan itu juga akan dilakukan dengan cara-cara yang tidak diumbar,” kata Fadli.
Mantan Wakil Ketua DPR itu mengatakan, dalam menentukan cawapres untuk Prabowo, Gerindra tidak berpatokan pada peluang menang saja. Gerindra juga harus memikirkan rekan koalisi dalam menentukan cawapres pendamping Prabowo.
Sumber: kontenjatim.