Anies Baswedan Sering Kena Jegal Saat Safari Politik ke Daerah, NasDem Meradang

Anies Baswedan Sering Kena Jegal Saat Safari Politik ke Daerah, NasDem Meradang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Menjelang Pilpres 2024, bakal calon presiden dari Partai NasDem yakni Anies Baswedan semakin rajin melakukan safari politik ke berbagai daerah di Indonesia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah melalang ke beberapa daerah seperti Jawa Barat, Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya.

Dalam waktu dekat, Anies Baswedan dikabarkan akan berkunjung ke Provinsi Aceh. Tujuan kedatangan mantan Menteri Pendidikan ini ke Aceh adalah untuk menemui para tokoh masyarakat serta menyampaikan pidato kebangsaan.

Mengutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, sebelum safari politik tersebut terlaksana, Anies Baswedan justru mendapatkan hambatan. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali.


Ahmad Ali menerangkan bahwa safari politik yang dilakukan oleh Anies Baswedan sering kali mengalami penjegalan. Salah satu bentuk penjegalan tersebut adalah adanya pencabutan perizinan lokasi yang akan digunakan oleh Anies Baswedan.

"Masalahnya daerah banyak kesulitan, perizinan tiba-tiba dicabut, terasa. Banyak sekali kemudian perizinan, ini kan penggunaan lapangan, tiba-tiba sudah dikeluarkan pemda tiba-tiba dicabut tanpa alasan yang jelas. Hambatan-hambatan itu terus didapatkan di daerah," jelasnya saat dihubungi wartawan, Rabu (30/11/2022).


Dalam pernyataannya, Ahmad Ali juga menyinggung terkait peristiwa penjegalan Anies Baswedan di Jawa Barat. 

"Jadi, kemarin di Jabar juga ada seperti itu. Bupatinya tiba-tiba ditekan, macam-macam," terangnya.

Atas hal menimpa bakal calon presidennya, Ahmad Ali berharap agar ke depan semua anak bangsa mendapatkan fasilitas dan peluang yang sama dalam berkontestasi politik.


"Jadi, negara harus turut serta memfasilitasi anak-anak negeri, pemerintah daerah tidak usah latah, terlalu paranoid. Kemudian seakan-akan mempersulit semua urusan di daerah," kata Ali.

"Kita kalau sudah punya agenda ke sana biar saja masyarakat di sana yang menilai," pungkasnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita