GELORA.CO - Sempat viral video pengakuan dari salah seorang anggota Polri, Aipda Aksan.
Dalam video yang tersebar, Aipda Aksan membeberkan parahnya kondisi di tubuh kepolisian RI.
Meskipun setelah Aipda Aksan bongkar kebobrokan Polri kemudian meminta maaf setelah diperiksa oleh Divpropam wilayahnya, meskipun tidak diketahui apakah dirinya senasib dengan Ismail Bolong.
Aipda Aksan pada awalnya meminta pada Kapolri untuk membersihkan institusi Polri dari praktek mafia.
Menurut Aipda Aksaa, kondisi Polri saat ini semakin tidak karuan, karena dari awal mamang sudah tidak bagus, mulai dari rekrutmen, pindah tugas dan jadi perwira juga harus bayar.
Karena semua harus bayar, Aipda Aksan mempertanyakan bagaimana kondisi Polri kedepannya.
Selain itu menurut Aipda Aksan, pimpinan Polri juga memberikan contoh yang tidak bagus, di mana para pimpinan Polri menurutnya melakukan berbagai pemotongan, mulai dari uang BBM, uang makan dan lainnya.
Dalam video itu Aipda Aksan jugan menjelaskan bahwa dirinya di mutasi dari Palopo ke Tana Toraja karena dirinya membongkar perbuatan Kapolres AKBP Alfian Nurnas.
Aipda Aksan menjelaskan bahwa AKBP Alfian Nurnas terlibat kasus korupsi pengadaan kendaraan dinas Polres Palopo serta BBM dan lainnya.
Pengakuan Aipda Aksan langsung mendapatkan respon dari Polda Sulsel, melalui Kombes Komang Suartana yang merupakan Kabid Humas membantah pernyataan salah satu anggota Polri tersebut.
Kombes Suartana menjelaskan jika apa yang diungkapkan oleh Aipda Aksan merupakan asumsi yang dibuat oleh yang bersangkutan.
Selain itu Kombes Suartana menerangkan, dari hasli pemeriksaan Kadivpropam terhadap pernyataan Aipda Aksan tidaklah terbukti.
“Aipda Aksan merasa kecewa karena adanya permasalahan pribadi, di mana saudara A mengalami permasalahan. Pada tahun 2012 saudara A telah melakukan kekerasan terhadap seorang wanita,” jelas Kombes Suartana.
“Sedangkan pada 2017 pelaku juga kembali melakukan kesalahan dan diperiksa oleh Divpropam di Palopo terkait dengan penarikan kendaraan lising dan dikenakan sanksi selam 21 hari,” tambah Kombes asal Bali tersebut.
Pada tahun 2021 yang bersangkutan dimutasi terkait di mana saudara A melakukan kesalahan lagi yaitu mempreteli kendaraan dinas yang akan dilelang.
“Saat ini Aipda Aksan berada di Polres Tana Toraja dan akan mejalani pemeriksaan lebih lanjut,” tambah Kombes Suartana.
Beberapa waktu setelah videonya tersebar, Aipda Aksan kembali membuat pengakuan berupa perminta maaf.
Dalam video yang keduanya Aipda Aksan tidak menggunakan seragam dinas, namun hanya menggunakan pakaian kemeja putih dengan latar belakang lambang Divpropam.
Aipda Aksan menjalaskan dalam video tersebut bahwa dirinya tidak ada niat untuk meyebarkan videonya yang pertama.
Selain itu Aipda Aksan juga mengungkapkan permitaan maafnya atas video pertamanya yang beredar luas.
Sumber: disway