GELORA.CO - Gempa yang melanda Cianjur pada tanggal 21 November 2022 lalu membawa kepiluan bagi Indonesia.
Tidak hanya kepiluan, ternyata gempa Cianjur juga bisa menjadi awal dari rangkaian bencana alam besar seperti tsunami.
Sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa ada potensi tsunami yang bisa setinggi 34 meter di Indonesia.
Ini berarti prediksi ketinggian tsunami yang dibuat melebihi tsunami di Aceh tahun 2004 lalu.
Seorang penulis utama dari BMGK ungkap bahwa potensi ini berkaitan dengan tingkat kegempaan yang tinggi di wilayah Jawa Barat dan Sumatra.
Potensi ini merupakan akibat dari pertemuan lempeng Indo-Australia dan juga subduksi di bawah lempeng Sunda.
Penelitian ini sama sekali bukan merupakan hasil rekayasa belaka, ini benar-benar nyata.
Karena, penelitian ini merupakan hasil dari perkumpulan sejumlah ahli kegempaan dalam negeri, yaitu Dwikorita Karnawati, Tatok Yatimantoro, dari BMKG, dari BRIN, dan juga dari Universitas of Cambrige.
Tim peneliti ini memanfaatkan katalog data seismik yang bersumber dari BMKG.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa akan ada celah seismik besar di selatan Jawa Barat dan Sumatera bagian Tenggara.
Celah seismik ini berpotensi menjadi gempa yang besar sekali, magnitudenya 8,9 potensi tsunaminya adalah 34 meter.
Megathrust adalah kondisi pecahnya batas lempeng yang terjadi di bidang kotak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi.
Gerakan relatif lempeng ini yang tidak terbendung, tekanan terakumulasi di area 2 lempeng tersebut dan akhirnya saling mengunci sehingga di lepaskanlah melalui gempa megathrust.
Sehingga, ini ada kekuatan yang ditahan kemudian terlepas, sumber Megathrust biasanya ada di bawah laut.
Megathrust ini memiliki potensi menimpulkan tsunami karena ada pergerakan besar vertikal dasar laut menjadi gempat terjadi.
Negara Indonesia terletak pada bagian cincin api pasifik yang membuatnya rentan bencana terutama gempa dan tsunami
Sumber: suara