GELORA.CO -Hawa panas di kubu Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai terendus. Pasalnya, tinggal menunggu hari jabatan tertinggi Panglima TNI bakal segera berakhir.
Diketahui bahwa Panglima TNI, Jenderal Andika Prakasa akan memasuki masa pensiun pada Desember 2022 mendatang.
Membaca siapa siapa yang bakal dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjadi Panglima TNI, tokoh demokrasi yang juga mantan menteri Rizal Ramli mewanti-wanti bakal ada 'bisikan' untuk penunjukkan panglima.
"[Dulu] promosi seleksi angkatan bersenjata terutama TNI sangat kompetitif sekali, kagak ada hanya soal itu anak siapa mantu siapa," kata Rizal Ramli dalam perbincangannya di Total Politik.
"Dari dulu itu seleksi yang paling baik misalanya di akademi militer sepuluh yang paling baik jadi lima terbaik panglima yang bagus pasti nongol, jadi kagak ada mantu siapa anak siapa jadi panglima," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jokowi sebagai penunjuk panglima rentan mendapatkan bisikan siapa yang bakal jadi diangkatnya.
"Ini belakangan ini promosi berdasarkan nepotisme, padahal angkatan bersenjata itu berdasarkan profesnalisme, kapastistas, leadership, dan lainnya bukan karena anaknya mantunya siapa," ungkap Rizal Ramli.
"Menurut saya jokowi soal nepotisme lemah hati, kurang seprofeonal Pak Harto bahkan Gus Dur, atau SBY kita perlu perofeisonalisme kita jaga," imbuhnya.
Rizal Ramli juga menyebutkan bahwa ada potensi Jokowi mendapat bisikan soal saran siapa yang bisa dijadikan panglima TNI.
"Tapi hari ini kan ada yang bisikin Jokowi, mantu gua aja dah, anak gue aja dah, hei ini republik Indonesia," kata Rizal Ramli.
Padahal menutut Rizal Ramli, prinsip nepotisme bisa sangat berbahahaya dalam pengangkatan Panglima TNI.
"Prinsip tidak KKN tidak nepotisme ini pentimg sekali karana bahaya kalau keamanan kita dipimpin oleh orang yang hanya mantunya siapa atau anak siapa."
Sumber: suara