Surya Paloh Galau Berat Setelah Calonkan Anies, Suara Nasdem Melorot Terancam Tak Lolos Parlementary Threshold

Surya Paloh Galau Berat Setelah Calonkan Anies, Suara Nasdem Melorot Terancam Tak Lolos Parlementary Threshold

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pengamat politik Ari Junaedi menyebut Ketua Umum Ketua Umum NasDem Surya Paloh sedang mengalami kegalauan besar.

"Surya Paloh menjadi kian gelisah seusai beberapa lembaga survei mengeluarkan hasil survei terbarunya pascapencapresan Anies. Justru dengan pencapresan Anies, NasDem tidak mendapat berkah, tetapi musibah," kata Ari dilansir dari WartaEkonomi.co.id jaringan Suara.com, Senin (14/11/2022).

Tak sesuai harapan, suara Nasdem dikatakan Ari malah akan terancam turun.

"Diperkirakan suara NasDem akan melorot, bahkan terancam tidak lolos parlementary threshold," jelas dia.


Bahkan menurut Ari, koalisi NasDem dengan beberapa parpol yang pernah terjalin akan menjadi renggang.

"Anies yang lekat dengan stigma politik identitas seperti yang terjadi di Pilgub DKI lalu dianggap antitesis Jokowi. Bahkan, pandangan ini ikut disampaikan oleh kader NasDem yang telah dipecat, Zulfan Lindan," kata dia.


Ari juga menilai, puncak kegamangan Surya Paloh tidak terlepas dari desakan partai-partai koalisi pemerintah agar NasDem menarik menteri-menterinya dari kabinet.


"Ketidakhadiran Presiden Jokowi di HUT NasDem, sekali pun hanya ucapan ulang tahun, sudah lebih dari cukup memang NasDem menjadi pesakitan dari kondisi pascapencapresan Anies," jelas dia.

Ari juga menggarisbawahi dua garis besar pernyataan Paloh. Pertama soal tidak ada jaminan Anies bisa melaju terus. Kemudian, pernyataan Surya Paloh yang akan mundur dari kursi Ketua Umum NasDem jika NasDem berkurang kursinya di DPR apalagi sampai tidak lolos ke parlemen.

"Menjadi sinyal kefrustasian level tinggi dari Surya Paloh. Bisa jadi pula ini langkah skak mak NasDem agar Demokrat dan PKS mau diatur dan jangan terlalu memaksakan AHY dan Aher sebagai pendamping Anies," kata dia.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita