GELORA.CO - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, menghadapi krisis yang tidak udah, kebijakan fiskal dan keuangan negara harus adaptif, fleksibel, namun tetap akuntabel dan transparan.
Oleh karena itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga meminta agar jajarannya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bisa mengelola kebijakan fiskal dengan baik.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan keuangan negara, kata Sri Mulyani tidak boleh menjadi sumber masalah. Kemenkeu harus menjadi instrumen yang memberikan jawaban dan solusi terhadap berbagai tantangan krisis ekonomi hari ini dan ke depan.
"Tidak boleh Kementerian Keuangan menjadi sumber masalah. Sinergi kolaborasi antar unit dan kemampuan harus terus diasah, karena memang yang dihadapi oleh keuangan negara akan semakin tidak konvensional," jelas Sri Mulyani dalam sambutannya dalam Upacara Peringatan Hari Oeang RI Ke-76, Senin (31/10/2022).
Tata kelola keuangan negara yang semakin tidak konvensional tersebut artinya, pengelolaan keuangan negara akan semakin rumit alias tidak mudah.
Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta kepada jajaran Kementerian Keuangan untuk bisa mengasah dirinya, terus memperbaiki kemampuan analitiknya.
Jajaran Kemenkeu, kata Sri Mulyani juga harus mampu bekerjasama, bersinergi, berkolaborasi, dan memiliki mindset sebagai bagian dari solusi.
Pasalnya, ke depan ekonomi Indonesia akan dihadapkan pada persoalan krisis ekonomi yang tidak mudah. Berbeda dari krisis-krisis yang sudah pernah menimpa Indonesia sebelumnya.
Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia telah diuji dengan tantangan, mulai krisis moneter pada tahun 1997-1998, diuji dengan gejolak naik turunnya harga komoditas. Indonesia juga berhadapan dengan gejolak krisis global tahun 2008-2008.
"Dan sekarang kita diuji dengan pandemi, serta kondisi geopolitik, serta tantangan resesi global. Ini bukan sebuah tantangan yang mudah, polanya berubah," jelas Sri Mulyani.
"Kita akan menghadapi tantangan yang sekarang pun sudah terasa, climate change. Perubahan iklim yang akan sangat mempengaruhi negara dan perekonomian, serta kesejahteraan rakyat," kata Sri Mulyani lagi.
Belum lagi, kata Sri Mulyani transformasi teknologi digital, yang juga harus direspon dengan cepat. "Ini semuanya adalah tantangan yang harus kita respon sebagai pengelola keuangan negara," ucapnya.
Sumber: cnbc.